Liputan6.com, Jakarta - Android sudah dikenal sebagai sistem operasi nan canggih dengan beragam perlindungan bawaan, mulai dari keamanan instalasi aplikasi hingga fitur-fitur di aplikasi sehari-hari kayak Messages dan dialer, terutama di perangkat Pixel.
Salah satu fitur jagoan di Google Messages adalah penemuan spam, nan bermaksud buat melindungi kita dari SMS nan Enggak diinginkan alias berbahaya.
Baru-baru ini, Google membuat beberapa perubahan di dokumentasinya, dan seperti nan bisa diduga, AI punya peran krusial di sini.
Dikutip dari Android Police, (3/9/2024), Google Messages otomatis mengaktifkan proteksi spam, jadi jika Anda buka pesan dari pengirim nan mencurigakan, Anda bakal mendapat notifikasi.
Fitur ini mencoba mencegah pesan spam masuk dan langsung mengarahkan komunikasi unencrypted ke berkas Spam di aplikasi.
Ini membantu memisahkan antara pesan scam dan pesan nan asli. Sebelumnya, laman pengarsipan fitur ini berjudul "Your chats stay private with spam detection," tapi sekarang berubah jadi "How Google protects your privacy with spam detection."
Meskipun tidak jelas apakah langkah kerja fitur ini berubah, pengarsipan baru ini menjelaskan peran AI dengan lebih detail.
Pertama, Google pakai machine learning di perangkat buat memandang pola dalam pesanmu dan mendeteksi spam. Sekarang, mereka juga cek URL di pesan masuk, dan URL tersebut di-upload ke Google buat memastikan link-nya nggak berbahaya.
Selain itu, ada penjelasan tambahan soal gimana penemuan spam bisa memproses teks mencurigakan dan "sinyal" dari teks tersebut bisa dipakai buat meningkatkan mode AI deteksi spam.
Ini terjadi lantaran info training nan Anda sediakan bakal bantu perlindungan spam, terutama pemrosesan di perangkat nan tidak memungkinkan.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tidak Hanya ke Google, Kamu Juga Bisa Melaporkan Spam Chat ke Layanan Seluler Kamu
Menariknya, Google juga jelasin jika hanya pesan nan tidak terenkripsi nan digunakan buat melatih AI dalam filter spam ini. Jadi, semua chat terenkripsi nan Anda lakukan, termasuk chat RCS, hanya bakal diperiksa oleh machine learning di perangkat untuk potensi spam.
Selain itu, Google juga menambahkan bahwa sekarang Anda bisa melaporkan pesan spam nggak hanya ke Google, tapi juga ke penyedia jasa selulermu, nan bikin filterisasi pesan spam jadi lebih efektif, terutama buat scam nan spesifik di suatuwilayah alias operator tertentu.
Meskipun belum ada keterangan resmi apakah langkah kerja perlindungan spam ini berubah, tapi semestinya langsung efektif. nan pasti, Google makin terbuka soal peran AI dalam fitur ini, dan itu adalah langkah positif!
Google Messages Hadirkan Wallpaper, Jadi Mudah Dibedakan dengan SMS dan MMS
Sebelumnya, Google meluncurkan latar belakang alias wallpaper untuk obrolan RCS di Google Messages. Menurut laporan 9To5Google, adanya wallpaper baru ini bakal membantu pengguna membedakan aplikasi pesan milik Google dengan obrolan SMS alias MMS.
Menurut laporan tersebut, wallpaper Google Messages untuk obrolan RCS menampilkan kreasi dengan lingkaran tumpang tindih nan menonjol saat smartphone menerapkan tema nan lebih ringan.
Sementara itu, untuk saat ini tidak ada opsi untuk mengubah kreasi wallpaper alias menonaktifkan fitur tersebut. Kemungkinan fitur tersebut tetap dalam tahap pengetesan lantaran belum ada pemberitahuan resmi dari pihak perusahaan. Demikian seperti nan diwartakan Bussines Standard, Senin (1/1/2024).
Google juga diperkirakan bakal menambahkan opsi untuk menyinkronkan latar belakang dengan penerima dalam percakapan.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Google sedang mengerjakan fitur baru untuk nan memungkinkan pengguna meng-edit pesan nan sudah terkirim.
Google juga telah menambahkan beberapa tanda untuk fitur baru tersebut pada aplikasi jenis beta terbaru. Pada bocoran tersebut, menunjukkan UI penyuntingan baru untuk pesan terkirim dan memuat riwayat edit pesan dari database.
Sampai saat ini, fitur tersebut tetap dalam pengembangan dan diperkirakan bakal diluncurkan secara luas ke para pengguna Google Messages dalam beberapa bulan mendatang.
Infografis Google dan FB (Liputan6.com/Abdillah)
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.