Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan, sepanjang dua minggu terakhir ialah dari 4-19 November 2024, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menutup 104.819 situs gambling online.
"Itu dihitung dari 4 November, jika kita hitung dari tanggal 20 Oktober alias pemerintahan baru, angkanya sudah 380.000 sekian," kata Meutya dalam konvensi pers Capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Pelindungan Data di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Meutya mengatakan, selain menutup situs judi online, Komdigi berbareng desk pemberantasan gambling online ini juga meminta perbankan untuk memblokir rekening bank nan dipakai untuk aliran biaya gambling online.
"Permohonan pemblokiran rekening bank untuk bulan November saja, kami sudah mengirimkan 651 permohonan pemblokiran rekening bank," kata Meutya.
Meutya mengungkapkan, situs gambling online layaknya tangan dalam gambling online. Sementara, rekening bank mengenai gambling online menjadi nadinya.
"Oleh karenanya, kami sedang menggalakkan, untuk bekerja sama dengan OJK dan perbankan dalam perihal ini Bank Indonesia," katanya.
Sejauh ini, menurut Meutya, industri perbankan telah membantu dan memantau rekening bank nan terindikasi digunakan untuk tujuan negatif termasuk gambling online.
"Kami memantau, salah satu nan paling banyak adalah Bank BCA. Kemudian ada Bank BRI, Bank BNI, Mandiri, Niaga, BSI, Danamon, dan lainnya," kata Meutya.