Liputan6.com, Jakarta - Platform bantuan dan fundraising Kitabisa berbareng Lamun Warrior dan sejumlah lembaga peduli lingkungan mendukung aktivitas penanaman 3.000 lamun di Pantai Teluk Bakau, Bintan untuk penyerapan karbon.
Ketua Yayasan Kitabisa, Edo Irfandi, kerjasama dan penanaman lamun ini jadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam melestarikan sumber daya alam.
"Senang sekaligus bangga bisa bekerja-sama dengan Lamun Warrior dan didukung oleh jejeran pemerintahan. Semoga upaya ini dapat memberi akibat nan luas,” ujar Edo melalui keterangannya, Rabu (3/7/2024).
Untuk diketahui, ekosistem lamun mempunyai keahlian sebagai penyerap karbon untuk menangkap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer ke dalam laut melalui fotosintesis.
Sebagian dari CO2 nan diserap oleh lamun digunakan sebagai energi, sementara sisanya disimpan dalam corak biomassa di bagian tubuhnya seperti daun, bunga, buah, serta akar dan rimpang.
Biomassa ini dapat memperkuat lama di sedimen laut tanpa kembali ke atmosfer. Efisiensi lamun dalam menyerap CO2 sangat tinggi, dengan kapabilitas sebesar 1.867 ton/km² (48%), lebih tinggi dibandingkan dengan mangrove dan terumbu karang.
Kegiatan ini disaksikan dan diikuti oleh ratusan relawan dan jejeran pemerintahan dari Kementerian Koperasi & UMKM dan KPP RI.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
200 Orang Relawan
Penanaman Lamun ini diikuti 200 orang relawan dari beragam latar belakang. Hal ini menunjukkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
Co-founder Lamun Warrior, Siti N. Setiawan, menilai lamun tetap terbilang jarang dan banyak orang nan belum mengetahui tentang lamun ini, baik fungsi, faedah dan kebaikannya.
"Tapi harapannya dengan kerjasama Kitabisa dan Lamun warrior ini, menjadi langkah awal dari corak tindakan nyata bagi pelestarian lamun di Indonesia” ujarnya memungkaskan.
Program konservasi alam ini dijalankan oleh Harpa (Harapan Alam), satu dari program nan dijalankan oleh Kitabisa.org, sebuah inkubasi program-program sosial bagian dari Kitabisa.
Inggris Tanam Padang Lamun Guna Perangi Perubahan Iklim
Di sisi lain, Lamun (seagrass) ditanam di Muara Tees, Inggris, dengan angan dapat memerangi perubahan suasana dan memperkaya ekosistem sungai. Tanaman bawah air ini dipuji sebagai sekutu dalam perjuangan melawan perubahan iklim.
Lamun dulunya melimpah di Muara Tess, tetapi telah menyusut secara signifikan selama satu abad terakhir lantaran memburuknya kualitas air akibat industrialisasi sungai.
Kini, organisasi lingkungan Tees River Trust menanam lamun nan sebelumnya dibudidayakan di pembibitan dengan angan menciptakan padang lamun guna meningkatkan ekosistem sungai dan membantu memerangi perubahan iklim.
Dikutip VOA Indonesia, Selasa (16/4/2024), lamun berkedudukan krusial dalam upaya melawan perubahan suasana lantaran kemampuannya menyerap karbon dan polutan-polutan lain dalam air.
"Padang lamun dapat menjadi kediaman bagi semua jenis ikan kecil, invertebrata laut, namun padang lamun sebenarnya dapat meningkatkan kualitas air dan mungkin juga menjaga karbon tetap tersimpan dalam sedimen, bukan melepaskannya ke lingkungan laut," ujar Judy Power dari Tees River Trust.
Infografis Journal 15 Negara nan Paling Rentan pada Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Trie Yasni
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.