Liputan6.com, Jakarta - Sosok Alexandr Wang memang tidak sepopuler CEO OpenAI Sam Altman di bagian kepintaran buatan. Namun, Wang nyatanya sukses meraih capaian tersendiri di usia muda.
Wang sebagai pendiri dan CEO Scale AI sukses meraih predikat miliarder termuda hasil usah sendiri di usia 24 tahun jenis Forbes. Bahkan, seperti dikutip dari beragam sumber, Sabtu (24/8/2024), dia digadang-gadang sebagai penerus Elon Musk.
Di usia 24 tahun, dia dilaporkan sukses menjadi miliarder berkah upaya nan didirikannya. Wang memang dikenal sebagai sosok nan meletakkan perhatian pada kepintaran buatan.
Ia sempat menempuh pendidikan selama setahun di bidang matematikan dan pengetahuan komputer MIT, sebelum akhirnya memutuskan terjun langsung ke bumi startup dengan mendirikan Scale AI berbareng Lucy Guo pada 2016.
Keputusan tersebut dianggap tepat, mengingat ketika itu ada lonjakan kebutuhan industri di bagian machine learning. Awalnya, Scale AI berfokus pada penyediaan info krusial untuk perusahaan mobil self-driving.
Seiring berjalannya waktu, jangkauan jasa AI Scale AI meluas ke beragam sektor, seperti otomatisasi perusahaan, e-commerce, asuransi, hingga robotika.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pendekatan Berbeda dari Scale AI
Layanan Scale AI disebut mempunyai pembeda, lantaran memanfaatkan potensi clickworker (pekerja lepas online) nan kemudian dipadukan dengan algoritma AI canggih.
Di perusahaan itu, Wang konsentrasi pada bayaran nan setara dan tunjangan nan setara bagi para clickworker membikin perusahaanya menonjol. Dari situ, Scale AI pun dikenal sebgaai perusahaan inovatif dan disruptif.
Saat ini, perusahaan nan didirikan Wang ii bisa melayani lebih dari 300 perusahaan, termasuk beberapa raksasa teknologi seperti Meta, Microsoft, hingga NVIDIA.
"Kami diam-diam telah mendukung seluruh industri AI selama bertahun-tahun," tutur Wang dalam satu kesempatan. Pada 2021, perusahaan ini disebut mempunyai valuasi USD 7,3 miliar.
Jaringan nan Luas
Yang menarik, Wang tidak hanya dikenal sebagai pengusaha teknologi nan cemerlang. Ia juga mempunyai pengaruh nan kuat di luar Silicon Valley.
Ia diketahui sukses membangun jaringan nan luas, termasuk dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Washington DC. Hal ini membuatnya dirinya menonjol di tengah industri teknologi Amerika Serikat nan umumnya berpusat di California.
Berkat perihal itu pula, Scale AI sukses dipercaya untuk mengimplementasikan AI dalam optimasi pengelolaan info Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force), khususnya untuk kebutuhan kajian gambaran satelit.
Kerja sama ini bisa menghasilkan perjanjian pemerintah senilai lebih dari USD 350 juta, sekaligus mengukuhkan posisi Scale AI sebagai salah satu pemain terdepan di ranah AI.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.