Karyawan Perusahaan Implan Otak Neuralink Milik Elon Musk Ramai-Ramai Ingin Jual Saham, Ada Apa?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, kembali membikin heboh, lantaran banyak karyawannya disebut-sebut mau menjual saham perusahaan.

Menurut laporan Reuters, Rabu (24/7/2024), pemicunya adalah valuasi Neuralink nan meroket usai perusahaan sukses melakukan implan otak pertama pada manusia.

Kompensasi saham merupakan insentif besar bagi tenaga kerja di startup seperti Neuralink. Saham nan mereka terima tidak diperdagangkan secara publik, dan tenaga kerja nan mau menjualnya tanpa izin perusahaan kudu melalui proses nan rumit di bursa pasar swasta khusus.

Menurut dua orang sumber nan tak disebutkan identitasnya, saat ini beberapa penanammodal dan karyawan Neuralink sedang mempersiapkan peluncuran penawaran tender pada awal Agustus 2024 untuk membeli kembali saham dari staf nan mau menjual.

Terkait perihal tersebut, baik Neuralink maupun Elon Musk belum memberikan keterangan resmi.

Lonjakan valuasi Neuralink terjadi setelah perusahaan melakukan uji coba implan otak pertama pada manusia di Januari 2024, sehingga menggebrak perdagangan pasar sekunder.

Meskipun volume perdagangan itu mini dan tidak memberikan nomor nan dapat diandalkan untuk valuasi Neuralink saat ini, namun semuanya menunjukkan peningkatan nilai.

Beberapa di antaranya mencapai USD 8 miliar (sekitar Rp 130 triliun), naik lebih dari dua kali lipat sejak tahun lalu.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Rencana Uji Coba Implan Otak Kedua

Neuralink menyatakan uji coba pertamanya pada manusia sukses dilakukan, nan mana telah mengatasi masalah awal berupa penarikan benang implan dari otak pasien pertama.

Perusahaan sekarang sedang mempersiapkan uji coba lebih lanjut di Inggris dan Kanada. Elon Musk baru-baru ini mengatakan Neuralink berencana untuk segera melakukan implan pasien kedua.

Bicara soal saham Neuralink, belum diketahui apakah perusahaan telah secara resmi menjadwalkan penawaran tender alias belum.

Beberapa waktu lalu, Neuralink meluncurkan penawaran tender untuk tenaga kerja dengan nilai sekitar USD 19 per saham, ketika beberapa saham diperdagangkan di pasar sekunder mendekati USD 35.

Menurut tinjauan perdagangan dari sumber nan mengetahui masalah ini, merupakan perihal nan umum bagi startup untuk meluncurkan penawaran tender dengan nilai potongan nilai terhadap nilai pasar sekunder.

Jadi Perusahaan Eksklusif

Elon Musk selama bertahun-tahun telah menciptakan 'kelangkaan saham' di beberapa startup-nya, mencakup perusahaan roket SpaceX dan developer kepintaran buatan xAI.

Strategi ini mengubah perusahaan Elon Musk menjadi sangat eksklusif--hanya menerima sedikit investor, seperti Founders Fund milik Peter Thiel.

Kelangkaan ini membikin saham-saham tersebut dicari dan para penanammodal merasa puas dengan hanya menerima sedikit info tentang gimana nasib startup setelah mereka berinvestasi.

Dampak dari kelangkaan ini tercermin dalam perdagangan terkini. Pembeli di bursa swasta bayar premi antara 84% dan 137% dalam beberapa minggu terakhir terhadap valuasi USD 3,5 miliar nan dicapai Neuralink dalam putaran penggalangan biaya swasta terbarunya pada November 2023.

Sebagian besar saham startup Elon Musk tidak diperdagangkan dengan nilai premium, dan kebanyakan dari mereka diobral dengan nilai diskon.

Infografis Journal: Kerangkeng Manusia di Langkat (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Pengunjung bermain catur melawan robot di Robopark Indonesia, Pluit Village Mall, Jakarta, Selasa (25/06/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)
Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi