Kamala Harris, Kandidat Capres AS Pengganti Joe Biden Mulai Main TikTok

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat sekaligus orang nan didukung Joe Biden untuk menggantikannya sebagai calon Presiden AS, sekarang mulai berasosiasi dengan TikTok.

Harris, sebagaimana dikutip dari The Verge, Jumat (26/7/2024). Bergabungnya Kamala Harris ke akun TikTok seiring dengan kampanye presidennya nan terus berlanjut.

"Saya dengar akhir-akhir ini saya di laman For You Page, jadi saya pikir saya juga bakal masuk ke sini," kata Kamala dalam klip video nan diunggah ke TikTok.

Meski begitu, sebenarnya, Harris pernah menyatakan kekhawatirannya terhadap keamanan nasional mengenai perusahaan induk TikTok, ByteDance.

Meski begitu menurut Kamala Harris, "Pemerintah Biden tak ada niat untuk melarang (memblokir) TikTok."

Unggahan TikTok Kamala Harris di akunnya itu sekarang telah disaksikan lebih dari 4 juta kali, sejak dia berasosiasi sekitar 9 jam lalu, ketika tulisan ini ditulis Jumat siang. Video tersebut disukai lebih dari 1,1 juta kali dan mendapatan lebih dari 66 ribu komentar.

Akun TikTok Kamala Harris (@kamalaharris) sekarang sudah diikuti lebih 1,2 juta pengikut dengan 1,7 juta tanda suka.

Donald Trump meluncurkan serangkaian serangan terhadap musuh barunya, Wakil Presiden Kamala Harris.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Kamala Harris Bertemu Pemimpin Isreal, Benjamin Netanyahu

Sebelumnya, Wakil Presiden Amerika Serikat (Wapres AS) Kamala Harris pada hari Kamis (25/7/2024) mengaku dia mendesak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, sehingga puluhan sandera nan ditawan sejak 7 Oktober 2023 dapat kembali ke rumah.

Harris mengatakan bahwa dia telah melakukan percakapan nan "blak-blakan dan konstruktif" dengan Netanyahu.

Dalam pembicaraan, Harris menegaskan hak Israel untuk memihak diri, namun juga menyatakan keprihatinan nan mendalam tentang tingginya jumlah korban tewas di Jalur Gaza selama sembilan bulan perang dan situasi kemanusiaan nan "mengerikan" di sana.

Wapres AS itu sebagian besar menegaskan kembali pesan lama Joe Biden bahwa sudah waktunya untuk menemukan akhir dari perang sadis di Jalur Gaza, di mana lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas.

Namun, dia memberikan nada nan lebih tegas tentang urgensi saat ini hanya satu hari setelah Netanyahu memberikan pidato berapi-api di hadapan Kongres AS, di mana dia memihak perang, berjanji atas "kemenangan total" melawan Hamas, dan hanya menyebut sedikit tentang negosiasi gencatan senjata.

Sebut Perlunya Gencatan Senjata

"Ada aktivitas penuh angan dalam pembicaraan untuk mengamankan kesepakatan," kata Harris kepada wartawan tak lama setelah berjumpa dengan Netanyahu seperti dilansir instansi berita AP, Jumat (26/7).

"Dan seperti nan baru saja saya sampaikan kepada PM Netanyahu, sekarang saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan ini," dia mengimbuhi. 

Sebelumnya pada hari nan sama, Netanyahu berjumpa secara terpisah dengan Biden, nan juga telah meminta Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan nan terdiri atas tiga fase nan didukung AS.

Menghancurkan

Pasca pertemuannya dengan Netanyahu, Harris juga mengaku bahwa perang di Jalur Gaza lebih rumit daripada sekadar mendukung satu pihak alias pihak lainnya.

"Terlalu sering, percakapan berkarakter biner padahal kenyataannya tidak demikian," kata Harris, nan dalam kesempatan nan sama turut mengutuk kebrutalan Hamas.

Lebih lanjut Harris menyatakan, "Apa nan terjadi di Gaza selama sembilan bulan terakhir sangat menghancurkan. Gambar-gambar anak-anak nan meninggal dan orang-orang nan putus asa dan kelaparan melarikan diri demi keselamatan, terkadang mengungsi untuk kedua, ketiga alias keempat kalinya," kata Harris.

"Kita tidak bisa beralih dari tragedi ini. Kita tidak bisa membiarkan diri kita meninggal rasa terhadap penderitaan. Dan saya tidak bakal diam," dia menuturkan. 

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Tim Cook selaku CEO Apple tiba untuk menghadiri konvensi tahunan Allen & Co Sun Valley di Sun Valley, Idaho pada 9 Juli 2024. (KEVORK DJANSEZIAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi