Liputan6.com, Jakarta - Jaringan Indosat Ooredoo Hutchinson (Indosat) saat ini disinyalir sedang mengalami gangguan. Hal ini berasas laporan keluhan warganet di media sosial, termasuk X namalain Twitter.
Imbas dugaan gangguan jaringan ini, para pengguna jasa Indosat Ooredoo Hutchison tak bisa mengakses sejumlah layanan.
Misalnya mereka mengeluhkan jasa seperti Gooogle Chrome, Gmail, Safari dkk pun tidak dapat diakses di beragam perangkat akibat Indosat error.
Pantauan tim Tekno Liputan6.com di situs Downdetector, Selasa (13/8/2024), terlihat laporan pengguna mengenai Indosat error mencapai puncaknya di 06.30 WIB pagi ini.
Hingga saat ini, sudah ada 152 laporan mengenai Indosat gangguan sinyal ini. Adapun masalah nan banyak dikeluhkan mulai dari hubungan di perangkat mobile sebanyak 54 persen, tidak asa sinyal (39 persen), dan tidak bisa mengakses situs web sebanyak 7 persen.
Belum diketahui secara pasti argumen kenapa jaringan Indosat gangguan hari ini sejak pagi. Namun tim Tekno Liputan6.com saat ini sudah menghubungi pihak Indosat Ooredoo Hutchison untuk meminta info dan pernyataan mengenai masalah ini.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tentu tak bisa dilepaskan dari keterlibatan pihak nan tepat. Indosat Ooredoo Hutchison pun menggandeng perusahaan industri teknologi asal Tiongkok, Huawei, untuk mengembangkan penemuan berbasis kepintaran buatan ...
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pakai AI untuk Deteksi Gangguan
Sebelumnya, Indosat memanfaatkan AI untuk membantu perusahaan mengenali masalah-masalah pada jaringannya agar bisa menyelesaikannya lebih cepat.
Hal ini lewat diresmikannya Digital Intelligence Operations Center namalain DIOC beberapa waktu lalu. Fasilitas ini menandai komitmen perusahaan menggunakan kecerdasan buatan alias AI dalam memberikan jasa lebih baik kepada lebih dari 100 juta pelanggannya di Indonesia.
Pusat operasi berbasis AI ini merupakan hasil kerja sama antara Indosat dengan Huawei. DIOC diresmikan oleh Presdir sekaligus CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha berbareng jejeran dan Presiden Huawei Asia Pasific Region Simon Lim beserta jejeran pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Dengan pusat operasi nan berbasis AI ini, Indosat berupaya menyediakan wawasan real-time dan manajemen jasa nan proaktif, dengan menggabungkan keandalan kegunaan Network Operation Center dan Service Operations Center.
Jadi Perusahaan Telko Berbasis AI
Presiden Direktur dan CEO IOH Vikram Sinha mengatakan, hadirnya Digital Intelligence Operations Center menandai babak baru Indosat mewujudkan ambisi untuk jadi perusahaan tekno berbasis AI.
"Melalui DIOC, Indosat tidak hanya meningkatkan keahlian jaringan, tetapi juga merevolusi pelayanan pelanggan. Selain itu, integrasi teknologi canggih dan pengembangan talenta menjadi kombinasi dalam menetapkan standar baru keahlian jaringan dan kepuasan pelanggan," kata Vikram.
Ia melanjutkan, kerjasama ini menjadi kunci mewujudkan misi dalam menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia melalui konektivitas digital.
Penyelesaian Masalah Jaringan Bisa Lebih Cepat
Dengan adanya real-time network insight yang dihasilkan DIOC, Indosat bisa beranjak dari penyelesaian masalah reaktif ke manajemen jasa proaktif dengan info waktu nyata. Pada gilirannya perihal ini bakal mengoptimalkan keahlian jaringan.
Selain memberi insight real-time, DIOC juga menghasilkan end-to-end service manajemen, termasuk kinerja, pengalaman aplikasi dan kualitas jasa nan bisa mempercepat penyelesaian masalah pelanggan.
DIOC juga bisa mengintegrasikan kajian info dan teknologi untuk mendukung data-driven innovation berkelanjutan. Hal ini memungkinkan Indosat untuk mengembangkan produk dan jasa baru nan berfokus pada pelanggan.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.