Liputan6.com, Jakarta - iPhone 16 series disebut-sebut bakal melakukan debut dalam aktivitas peluncuran pada bulan September 2024.
Walau tetap 2 bulan lagi, bocoran iPhone 16 series pun sudah mulai ramai beredar di internet. Dengan rumor terkini mengenai dengan iPhone 16 Pro Max.
Berdasarkan bocoran terkini, iPhone 16 Pro Max bakal datang dengan konsep kreasi nan bakal membikin fans setia Apple kegirangan.
Hal ini diungkap oleh analis kenamaan di industri, ialah Ming-Chi Kuo. Mengutip cuitan Ming-Chi Kuo di X, Rabu (3/7/2024), Apple berencana pakai wadah stainless steel untuk baterainya.
Kenapa perihal ini sangat krusial dan patut dinanti? Apple dilaporkan sedang mencari langkah agar baterai iPhone mudah diganti untuk mematuhi peraturan Uni Eropa.
Kuo mengatakan, "dengan wadah baterai stainless steel ini bakal menjadikan pengguna untuk melepas baterai iPhone."
Tak hanya itu, pemakaian casing baterai ini juga memungkinkan Apple untuk meningkatkan kepadatan sel baterai sebesar 5 hingga 10 persen.
Dengan begini, baterai iPhone pun bakal mempunyai kapabilitas lebih besar, awet, dan punya daya tahan lebih baik dari seri iPhone 15 Pro series saat ini.
Kuo berspekulasi, iPhone 16 Pro Max bakal menjadi HP Apple pertama nan memanfaatkan casing baterai baru.
Peraturan dari Uni Eropa mengharuskan, baterai smartphone dapat diganti oleh pengguna pada tahun 2027.
Hal ini berfaedah semua ponsel kudu menawarkan langkah baru nan lebih mudah untuk mengganti baterai HP Apple.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apple Siap Hadirkan iPhone 16 dengan Baterai nan Bisa Diganti?
Sebelumnya, Apple bakal mengambil langkah mengejutkan dengan lini ponsel terbaru mereka, di mana baterai untuk iPhone 16 series bisa diganti dengan mudah.
Kabar ini tentu saja menjadi angin segar bagi para pengguna iPhone, nan selama ini sering menghadapi kesulitan saat mau memperbaiki alias mengganti baterai di perangkat Apple mereka.
Dilansir The Information, Selasa (2/7/2024), Apple sedang berupaya menghilangkan strip perekat nan menahan baterai iPhone di tempatnya.
Hal ini adalah beberapa langkah perusahaan berbasis di Cupertino tersebut mematuhi peraturan Uni Eropa, di mana semua baterai HP Android dan iOS kudu dapat diganti oleh pengguna pada tahun 2025.
Hingga kini, baterai masing melekat di bagian dalam ponsel dengan menggunakan sebuah perekat, di mana pengguna dapat menarik lem tersebut untuk melepaskan baterai.
Ganti Baterai iPhone dengan Mudah?
Saat ini, Apple sedang berupaya untuk mengangkat wadah metal nan bakal mengeluarkan baterai setelah menerima sengatan listrik kecil.
Dengan teknologi berjulukan debonding perekat nan diinduksi secara elektrik, apakah langkah ini bakal lebih mudah daripada menarik perekat tetap perlu dilihat.
Kemungkinan, Apple bakal menguji casing baterai baru setidaknya pada salah satu model iPhone 16 di akhir tahun ini dan baru memboyong teknologi tersebut ke seluruh lini iPhone 17 tahun depan.
Selain Apple, banyak produsen lain nan menggunakan strip perekat serupa di iPhone. Bila memang patokan ini diberlakukan tahun depan, maka banyak vendor juga kudu mencari langkah untuk mempermudah pengguna mengganti baterai ponsel mereka.
Apple bakal Gantikan 50 Persen Pekerja Perakitan iPhone dengan Robot
Apple dikabarkan bakal menggantikan 50 persen pekerja perakitan iPhone dengan sistem otomatisasi namalain tenaga robot. Informasi ini berasas laporan dari The Information, sebagaimana dikutip dari 9to5Mac, Jumat (28/6/2024).
Penggunaan tenaga otomatisasi bakal meningkatkan persentase penggunaan robot dalam proses produksi iPhone.
Laporan tersebut menjelaskan, Apple telah mengumumkan ke para manajer untuk mengurangi jumlah pekerja di lini perakitan terakhir iPhone setidaknya hingga 50 persen hingga beberapa tahun mendatang.
Menurut laporan ini, keputusan untuk memangkas 50 persen pekerja di bagian perakitan akhir iPhone dikeluarkan oleh Wakil Presiden Senior Operasi Apple Sabih Khan.
Keputusan tersebut diambil tidak lama usai terjadinya bentrok sengit antara pekerja iPhone dengan polisi di luar pabrik perakitan utama Foxconn pada November 2022.
Guna mengurangi jumlah tenaga kerja secara keseluruhan, Apple melanjutkan proyek rantai pasokan dan otomatisasi produksi nan sebelumnya terhenti lantaran biaya di awal nan lebih tinggi.
Biaya di muka nan tinggi ini diperlukan untuk mengotomatisasi produksi iPhone terkadang menghabiskan biaya ratusan juta dolar AS setiap tahunnya.
Dalam beberapa kasus, Apple menekan mitra manufakturnya untuk melakukan investasi di awal, dengan tingkat keberhasilan nan berbeda-beda.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.