Liputan6.com, Jakarta - IG dikenal kerap mengganti video secara tiba-tiba saat pengguna tetap menontonnya. Fitur ini pun dikenal nama rug pull, sebuah istilah nan digunakan oleh internal Instagram.
Meski tidak terlalu signifikan, fitur ini rupanya kerap membikin pengguna jengkel dan bingung. Alasannya, fitur ini membikin feed Instagram bakal otomatis ditampilkan ulang begitu pengguna membukanya, terutama beberapa saat setelah tidak aktif.
Hal ini seringkali mengakibatkan beberapa unggahan nan muncul di layar bakal terdorong ke bawah saat konten baru dimuat. Akibatnya, pengguna bakal dipaksa untuk menggulirkan layar ke bawah untuk menemukan konten nan diinginkan.
Fitur ini pun banyak mendapatkan kritik dari para pengguna, dan IG pun menyadari perihal tersebut. Menurut Head of IG Adam Mosseri, fitur ini awalnya datang untuk meningkatkan keterlibatan pengguna.
Dengan fitur ini, pengguna Instagram diharapkan bisa mendapatkan konten baru di IG dengan cepat. Namun, sekarang perusahaan menyadari jika pendekatan tersebut berakibat negatif pada pengalaman pengguna.
Untuk itu, dalam IG Stories nan dilakukannya baru-baru ini, seperti dikutip dari Digital Trends, Selasa (11/11/2024), Adam menyatakan fitur tersebut telah disetop. "Kami berakhir melakukannya," tutur Adam.
Sebagai gantinya, alih-alih, memuat ulang feed secara otomatis, aplikasi Instagram bakal memuat konten lain di background lebih dulu. Kemudian, konten lain bakal ditampilkan setelah pengguna menggulirkan layarnya.
Dengan kehadiran fitur ini, pengguna IG sekarang dapat menikmati pengalaman nan lebih dapat diprediksi dan tidak mengganggu. Pengguna juga disebut tidak lagi memandang konten nan bergerak secara tiba-tiba di layar.
Instagram Update Fitur DM untuk Kreator, Apa Saja Pembaruannya?
Sebelumnya, pembaruan untuk Instagram yang baru saja diluncurkan bisa memperbaiki salah satu masalah nan paling membikin frustrasi para kreator.
Head of Instagram, Adam Mosseri, mengumumkan pembaruan filter baru di IG untuk Direct Message (DM) kreator.
Pengguna IG dengan akun unik pembuat sekarang dapat menyaring permintaan pesan di kotak masuk mereka berasas pengirimnya dengan langkah nan mirip dengan label Gmail.
Kreator masih dapat mengurutkan pesan mereka berasas nan paling "terbaru" diterima dan berasas "jumlah pengikut", tetapi sekarang mereka dapat menyaring pesan tertentu.
Filter baru tersebut mencakup permintaan dan pesan dari akun terverifikasi, bisnis, kreator, dan subscribers. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Minggu (3/11/2024).
Pembaruan ini juga termasuk langkah untuk mengurutkan semua jawaban stories Anda di aplikasi Instagram.
Jika membuka bagian atas kotak masuk, Anda juga dapat mengurutkan dan menyeleksi jawaban stories jika Anda hanya mau mengaksesnya dengan sangat sigap dan mudah.
"Sekarang tetap banyak nan kudu dilakukan untuk meningkatkan DM bagi pembuat dan permintaan lain, tetapi mudah-mudahan ini merupakan satu langkah ke arah nan benar," kata Mosseri dalam postigan video.
Fitur nan Paling Banyak Diminta Kreator
Mosseri mengungkapkan fitur itu merupakan salah satu fitur nan banyak diminta kreator. Jadi, IG diharapkan bakal menambahkan lebih banyak tools untuk DM dalam waktu dekat guna membikin bagian aplikasi tersebut sedikit lebih bersih.
Instagram telah lama mencoba cara-cara baru untuk memperbarui platform-nya bagi pengguna dan pembuat nan lebih populer.
Perusahaan mulai menguji konsep akun kreatornya pada tahun 2018, nan memungkinkan selebritas dan bintang media sosial nan lebih terkenal untuk menyeleksi pesan DM dan melacak statistik pengikut mereka.
Instagram Bikin Kontroversi, Kualitas Video Bergantung Popularitas
Instagram kembali jadi perbincangan setelah Head of IG dan Threads, Adam Mosseri, mengungkapkan kualitas video di platform ini bisa dipengaruhi oleh popularitasnya.
Dikutip dari Tech Crunch, Senin (28/10/2024), dalam unggahannya di Threads, Mosseri menjelaskan video Instagram yang terkenal bakal ditampilkan dengan kualitas lebih tinggi, sedangkan video nan kurang menarik penonton bakal disajikan dengan kualitas lebih rendah.
Mosseri mengatakan, Instagram selalu berupaya menampilkan video dengan kualitas terbaik. Namun, jika sebuah video tidak mendapatkan banyak penonton dalam waktu singkat, platform milik Meta itu bakal menurunkan kualitasnya.
Hal ini dilakukan lantaran sebagian besar penayangan terjadi di awal masa video. Untuk diketahui, ini sebenarnya bukan perihal baru.