Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Blockchain Week (IBW) kembali digelar di tahun ini, setelah sempat tidakhadir selama dua tahun. IBW datang untuk memperkuat ekosistem blockhain Indonesia, serta arena pertemuan pelaku industri, komunikasi, termasuk pemangku kebijakan.
Untuk informasi, Indonesia memang disebut mempunyai potensi pasar nan besar untuk blockchain. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah pun menunjukkan dukungannya lewat sejumlah kebijakan untuk mendukung pengembangan teknologi ini.
"Blockchain memungkinkan Indonesia bersaing di panggung global, menempatkan kita sejajar dengan negara-negara terdepan," tutur Wakil Menteri Ekonomi Kreatif dan Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Irene Umar.
Ia juga menekankan pemerintah datang untuk mendukung industri imajinatif sekaligus mempercepat pengembangan teknologi baru seperti blockchain.
IBW 2024 digagas lewat kerjasama antara D3 Labs, Tokocrypto, Confiction Labs, dan Saison. Kolaborasi itu mencerminkan semangat penemuan blockchain di beragam sektor.
Dalam keterangan resmi nan diterima, Sabtu (22/11/2024), IBW 2024 berfokus pada tiga tema utama ialah ekosistem blockchain, tren industri aset kripto, serta gaming.
Pada konvensi ini, Tokocrypto juga mengumumkan penemuan hasil kolaborasinya dengan OCBC. Mereka meluncurkan Kartu Global Debit Tokocrypto sebagai solusi pembayaran lintas negara untuk generasi muda serta organisasi Web2 dan Web3.
Layanan ini memungkinkan transaksi internasional tanpa halangan dengan konversi mata duit otomatis, sehingga menawarkan kemudahan bagi pengguna global.
Selain itu, ada pula peluncuran Project Wira. Ini merupakan inisiatif nan bermaksud mempercepat tokenisasi aset di Indonesia.
Lewat pemanfaatan teknologi blockchain, Project Wira memungkinkan digitalisasi aset bumi nyata seperti properti, karya seni, dan komoditas. Inisiatif ini bermaksud mendemokratisasi kesempatan investasi dan membuka potensi pasar baru.