Heboh AI Google Suruh Pengguna Makan Lem dan Batu, Perusahaan Gerak Cepat Perbaiki Sistem!

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi kepintaran buatan (AI) terbaru milik Google baru-baru ini mendapat banyak kritik dari pengguna. Pasalnya, beberapa kali sistem Google memberikan jawaban nan sangat aneh.

Beberapa hari belakangan setelah meluncurkan AI Overview di AS, banyak pengguna mengeluhkan jawaban asing nan diberikan oleh fitur baru Google ini.

Berbagai jawaban asing nan diberikan oleh AI Google antara lain menyarankan pengguna untuk menyantap batu setiap hari, hingga membubuhkan lem ke pizza.

Setelah mengetahui kesalahan di sistem AI, Google langsung mobilitas sigap dengan membatasi fitur baru itu.

Dikutip dari Android Police, Senin (3/6/2024), Kepala Pencarian Google, Liz Reid, menjelaskan kesalahan jawaban AI ini disebabkan oleh info nan dimiliki oleh sistem tetap belum lengkap, serta permintaan pengguna nan beragam.

Liz Reid mengungkapkan perusahaan sekarang tengah mengembangkan sistem untuk mendeteksi pertanyaan tidak masuk logika nan diberikan.

Mekanisme baru nan dikembangkan ini diharapkan bakal membatasi penyertaan jawaban satir nan memicu kesalahpahaman.

Google juga memperbarui sistem miliknya untuk membatasi mengambil sumber dari situs ataupun konten punya pribadi untuk mengurangi misinformasi mengenai saran nan diberikan.

Google baru saja merilis Gemini, model kepintaran buatan (AI) terbaru nan menjadi saingan ChatGPT. Meskipun sebelumnya ada laporan tentang penundaan peluncuran, sekarang Gemini sudah tersedia dan dapat digunakan.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Penyebab Jawaban Aneh dari AI Overview Milik Google

Melihat saran jawaban tidak masuk logika nan diberikan AI Overview, Liz Reid mengatakan bahwa sistem AI Google terkadang mengambil sumber dari situs lawaksatir, dan menganggap situs itu merupakan sumber kredibel.

Ia juga mengatakan bahwa pertanyaan pengguna nan asing juga berkontribusi menyebabkan sistem juga mencari jawaban nan asing pula.

Pun demikian, Reid mengklaim bahwa secara keseluruhan, hasil AI meningkatkan kepuasan pengguna terhadap hasil pencarian Google Search.

Dia menekankan bahwa meskipun AI Overviews mempunyai sistem nan disempurnakan, AI ini bisa saja salah menafsirkan pertanyaan nan diberikan pengguna.

CEO Google Sundar Pichai Beberkan Perkembangan AI

Di sisi lain, CEO Google Sundar Pichai pun ikut bicara tentang masa depan AI, termasuk menjawab pertanyaan apakah AI nantinya bakal mempunyai "kesadaran" seperti nan dimiliki manusia.

Mengutip Gizchina, Selasa (28/5/2024), melalui kanal YouTube Hayls World nan menyelenggarakan wawancara dengan Sundar Pichai, bos Google ini ditanya tentang "kesadaran" alias "consiousness" AI.

"Dalam beberapa tahun ke depan, kita bakal mempunyai AI nan mempunyai ilusi kesadaran. Anda mungkin tidak bisa membedakannya, namun ini berbeda dengan AI nan betul-betul sadar (memiliki kesadaran manusia) nan merupakan topik filosofis nan sangat dalam," kata Pichai menjawab pertanyaan tersebut.

Jawaban ini tentu sangat menarik. Pasalnya AI memang semakin pandai dari waktu ke waktu. Dari jawabannya, jelas jika AI bakal terus menjadi lebih baik.

Apalagi, perkembangan AI membawa perubahan nan menarik. Selain itu, di podcast itu, Pichai juga mengungkapkan beberapa info menarik tentang pendekatan AI jenis Google.

Ungkap Perkembangan AI di Google

Sundar Pichai juga membahas kemajuan nan berjalan dan komitmen perusahaan terhadap pengembangan AI.

Pichai pun membeberkan sejumlah perihal nan positif tentang keberadaan AI. Termasuk di antaranya adalah membantu pekerjaan manusia.

"Ada banyak kasus penggunaan, contohnya meringkas konten, menghemat waktu dengan support AI, dan banyak lainnya," begitu kata Pichai, dalam video tersebut.

Selain itu, Pichai juga telaah komparasi antara Gemini dengan ChatGPT. Menurutnya, Gemini bisa meringkas email di Gmail dan mengirim email dengan mudah.

"Gemini terintegrasi dengan sangat baik dengan produk Google lainnya termasuk YouTube. Gemini multimodal dan seiring waktu, pengguna bisa memakai bunyi untuk mengoperasikan AI," kata Pichai.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi