Liputan6.com, Jakarta - X, media sosial (medsos) nan dulunya dikenal dengan nama Twitter bakal menutup instansi pusat mereka di San Francisco.
Mengutip The Guardian, Selasa (6/8/2024), tenaga kerja X di San Francisco bakal pindah ke instansi baru di Palo Alto dan San Jose.
Informasi ini diungkap oleh CEO Linda Yaccarino lewat memo internal perusahaan media sosial tersebut.
"Ini keputusan krusial berakibat pada banyak dari Anda, namun ini adalah keputusan tepat bagi perusahaan dalam jangka panjang," tulis Linda di memo itu.
Pada Juli tahun ini, Elon Musk sempat mengatakan mau merelokasi instansi pusat X dan SpaceX dari California ke Texas.
Kala itu, bos Tesla tersebut mengatakan argumen relokasi instansi sebagai corak terhadap undang-undang California nan melarang pembimbing secara paksa mengungkap identitas kelamin siswanya.
Kabar relokasi X ini terbilang sangat besar, mengingat instansi media sosial tersebut sudah berlokasi di San Francisco sejak berdiri pada 2006.
Sejak Twitter dibeli Elon Musk pada 2022, banyak perihal terjadi terhadap instansi pusat medsos nan dulunya identik dengan ikon burung berwarna biru.
Selang Elon Musk mengambil alih perusahaan, dilaporkan X sering kali telat bayar sewa dan berupaya mengubah ruang instansi kosong menjadi tempat tinggal sementara bagi tenaga kerja bepergian.
Setahun lalu, raksasa media sosial itu juga sempat berantem dengan pemerintah kota mengenai tanda "X" berukuran raksasa terletak di atas gedung.
Banyak penunggu gedung di sekitar kantor X mengeluhkan lampu di plang raksasa "X" tersebut terlalu terang, dan diminta untuk mencopotnya dari atap.
Media sosial dibuat gempar dengan momen pertandingan bulutangkis di Olimpiade 2024 Paris. Pebulutangkis putri Belgia, Lianne Tan mendapat pengarahan dari dari pembimbing dengan bahasa Indonesia dalam laga kontra Ratchanok Intanon dari Thailand. Pelatihnya ya...
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Elon Musk Kembali Gugat OpenAI dan Sam Altman, Ada Apa?
Perang dingin dalam bumi kepintaran buatan (AI) semakin memanas. Elon Musk, bos media sosial X kembali melayangkan tuntutan ke OpenAI.
Tak hanya itu, Elon Musk juga menuntut sang pendiri perusahaan OpenAI, ialah Sam Altman dan Greg Brockman.
Dalam tuntutan terbarunya ini, bos Tesla dan SpaceX tersebut menuduh perusahaan kreator ChatGPT itu telah melanggar misi pendiri perusahaan.
Dikutip dari The Verge, Selasa (6/8/2024), Elon Musk menganggap OpenAI telah melanggar misi untuk mengembangkan teknoogi AI berfaedah bagi umat manusia.
Adapun CEO SpaceX tersebut mendaftarkan gugatan baru itu di pengadilan federal di California Utara pada Senin, 5 Agustus 2024, waktu setempat.
Elon Musk Merasa Dikelabui
Lebih lanjut, Elon Musk mengatakan, Sam Altman dan Greg Brockman telah memanipulasi dirinya untuk ikut mendirikan upaya nirlaba tiruan mereka.
"Keduanya berjanji OpenAI bakal lebih kondusif dan transparan daripada daripada berorientasi pada keuntungan," tulis tututan pengadilan Elon Musk.
Dalam tuntutan tersebut Elon Musk mengklaim, agunan kedua bos OpenAI tentang struktur nirlaba berusahaan adalah penipuan jangka panjang Sam Altman.
Sebelumnya, bos X tersebut juga sempat melontarkan tuntutan serupa. Akan tetapi, Elon menarik tuduhan tersebut pada Juni tanpa penjelasan.
Kala itu, Elon Musk juga menyebut OpenAI melanggar perjanjian pendirian antara dirinya dan salah satu pendiri perusahaan lain untuk menjaga teknologi AI buatan mereka tetap open source.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.