Liputan6.com, Jakarta - Founder Starlink dan Tesla, Elon Musk, berencana untuk membangun supercomputer baru untuk AI miliknya, Grok.
Elon Musk mengatakan kepada penanammodal bulan ini, sebagaimana dikutip dari Engadget, Kamis (30/5/2024), bahwa startup miliknya, xAI, berencana membangun superkomputer pada musim gugur 2025 untuk mengembangkan chatbot AI Grok.
Superkomputer ini rencananya bakal dibuat menggunakan puluhan ribu chip GPU NVIDIA H100 dan biaya pembuatannya mencapai triliunan rupiah.
CEO Tesla itu sebelumnya mengatakan Grok jenis ketiga bakal memerlukan setidaknya 100.000 chip--peningkatan lima kali lipat dari 20.000 GPU nan bakal digunakan untuk training Grok 2.0.
Menurut laporan The Information, Elon Musk juga mengatakan kepada penanammodal dalam presentasinya bahwa cluster GPU nan direncanakan bakal berukuran setidaknya empat kali lebih besar dari chip nan digunakan saat ini oleh pesaing xAI.
Dengan puluhan ribu chip untuk supercomputer xAI, AI Grok disebut-sebut bakal dapat memproses info visual seperti foto dan sketsa serta teks.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyambut kehadiran CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Elon Musk datang ke Bali untuk menghadiri World Water F...
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Elon Musk Sebut AI bakal Gantikan Pekerjaan Manusia
Elon Musk kembali bicara soal teknologi kepintaran buatan alias artificial intelligence. Kali ini, laki-laki nan baru saja meresmikan Starlink di Bali ini mengungkapkan bahwa kepintaran buatan namalain AI dapat mengambil alih segala jenis pekerjaan.
"Mungkin tidak ada di antara kita nan bakal mempunyai pekerjaan,” ujar Elon Musk, saat konvensi teknologi tentang AI, seperti dikutip dari CNN.
Namun menurutnya perihal ini tak selalu bercabang negatif. Pasalnya, Elon Musk bilang, di masa depan pekerjaan bakal menjadi pilihan. Dengan begitu, seseorang dapat melakukan pekerjaan nan sejalan dengan minat dan kegemaran mereka.
Elon Musk juga mengatakan, AI dan robot bakal menyediakan beragam peralatan dan jasa nan diinginkan oleh manusia. Untuk mewujudkan skenario ini, dia menyebutkan perlunya penghasilan nan tinggi secara universal. Sayangnya, Elon Musk tidak bilang, gimana skenario tersebut bakal diwujudkan.
Namun, Musk meyakinkan bahwa tidak bakal ada kekurangan peralatan dan jasa. Pasalnya, keahlian AI telah meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Oleh lantaran itu, regulator, perusahaan, dan konsumen tetap mempertimbangkan langkah penggunaan teknologi ini secara bertanggung jawab.
Elon Muskh Khawatir bakal Kecanggihan AI
Elon Musk secara terbuka mengekspresikan kekhawatirannya terhadap kepintaran buatan (AI). Saat menjadi pembicara utama pada hari Kamis, dia menyebut teknologi tersebut sebagai ketakutannya nan terbesar.
Ia mengutip "Culture Book Series" karya Ian Banks. Buku ini merupakan sebuah pandangan fiksi utopis tentang masyarakat nan dijalankan oleh teknologi canggih, sebagai gambaran nan paling realistis dan "bayangan terbaik tentang AI di masa depan."
Namun, dalam bumi nan bebas pekerjaan di masa depan, Musk mempertanyakan apakah orang bakal merasa puas secara emosional.
Ia mengatakan, "Pertanyaannya sangat krusial – jika komputer dan robot dapat melakukan segala sesuatu dengan lebih baik daripada manusia, apakah hidup kita mempunyai makna?"
Musk beranggapan bahwa mungkin tetap ada peran manusia dalam perihal ini, sehingga manusia mungkin dapat memberikan makna pada kepintaran buatan.
Elon Musk Jadi Bulan-bulanan Warganet Usai Sebut WA Bagikan Data Pengguna
Di sisi lain, Elon Musk jadi bulan-bulanan warganet gara-gara kembali menyentil WA melalui unggahan di akun X-nya.
Dalam unggahannya pada 25 Mei 2024, Elon Musk menuliskan, "WhatsApp mengekspor info pengguna tiap malam. Sejumlah orang tetap menganggap (WhatsApp) aman."
Unggahan ini dia kicaukan bukan tanpa sebab. Ia mengutip unggahan pengguna X lain nan merekap ada 12 berita terbaru. Poin terakhir menunjukkan info jika WA mengekspor info pengguna tiap malam.
"WhatsApp mengekspor info pengguna tiap malam, info itu dianalisis dan dipakai untuk iklan tertarget, membikin pengguna sebagai produk mereka, bukan pelanggan," tulis kicauan seorang pengguna X.
Mengutip The News.com, Minggu (26/5/2024), WA belum merespon tudingan Elon Musk. Namun, WABetaInfo, sebuah website nan menyediakan beragam info tentang WA mengunggah respon atas tudingan Elon Musk di platform X.
"Sangat mudah menyalahkan WA ketika Anda mempunyai sebuah produk untuk dipromosikan, seperti aplikasi pesan X dan enkripsi end-to-end. Ini argumen utama Elon Musk kerap membagikan disinformasi mengenai WhatsApp," tulis akun WABetaInfo.
WABetaInfo menambahkan kicauannya. "WhatsApp tidak membagikan info pengguna tiap malam untuk argumen iklan. WA mempunyai fitur backup lokal di Android nan selalu ada di perangkat mereka. Pengguna bisa memverifikasi ini menggunakan tool kajian trafik untuk mengecek permintaan HTTP mereka."
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.