Liputan6.com, Jakarta - Platform media sosial milik Elon Musk, X nan dulunya berjulukan Twitter, sekarang menetapkan patokan baru nan mengizinkan pengguna mengunggah alias memandang konten dewasa namalain pornografi di platform mereka.
Pengguna, menurut X namalain Twitter, bisa membuat, membagikan dan menikmati konten pornografi sepanjang konten tersebut diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka.
Menanggapi perihal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak segan untuk menutup akses platform nan melanggar patokan mengenai pengedaran konten dewasa alias bermuatan pornografi.
Dalam pesan nan diterima Tekno Liputan6.com, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Usman Kansong, menyebut pornografi adalah perihal nan dilarang berasas KUHP dan UU Antipornografi.
Sementara di ranah digital, konten pornografi dilarang berasas UU ITE. "Kita sudah punya sistem mencegah pornografi di ranah digital, misalnya dengan filter kata-kata kunci mengenai pornografi," kata Usman.
Ia melanjutkan, "Bila X melanggar patokan mengenai pornografi, sesuai PP 71 Tahun 2019, Kominfo bisa mengambil tindakan dari teguran, take down konten, hingga penutupan akses."
Sebelumnya memang sudah banyak kreator konten nan membikin konten berbau seksual di Twitter. Apalagi dengan jasa berlangganan Twitter Blue, ada banyak pekerja seks dan tokoh pornografi nan menetapkan biaya berlangganan untuk konten nan mereka unggah.
Belum lama ini Twitter menyebarkan notifikasi nan sempat mengagetkan para penggunanya. Dalam notifikasi tersebut, Twitter meminta para pengguna untuk mengganti password miliknya.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
X Jadi Mirip OnlyFans?
Meski konten dewasa juga banyak beredar jauh sebelum Elon Musk membeli Twitter pada 2022 lalu, pada saat itu perusahaan belum memutuskan kebijakan tersebut secara resmi.
Sebelumnya, banyak konten pembuat dewasa nan mengunggah konten berbau seksual di Twitter, ditambah adanya program berlangganan Twitter Blue, banyak pekerja seks hingga tokoh pornografi nan menetapkan biaya berlangganan untuk konten nan mereka unggah, mirip dengan sistem nan ditemukan di OnlyFans.
Kini, setelah berubah menjadi X, perusahaan akhirnya meresmikan kebijakan tersebut dengan pemberian label di setiap posting-an nan menampilkan konten berbau seksual.
Mengutip Associated Press, Selasa (4/6/2024), perusahaan milik Elon Musk tersebut meluncurkan kebijakan ini pada Senin (3/6/2024), nan mengumumkan bahwa X mungkinkan pengguna untuk membuat, membagikan, serta menikmati konten dewasa, sepanjang diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka.
Perusahaan juga menyebut bahwa ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, dapat menjadi corak ekspresi artistik nan sah dan dapat diunggah di platform mereka.
Pengguna Bisa Pilih untuk Tak Melihat Konten Pornografi
Meski mengizinkan pengguna untuk memandang konten berbau seksual, X juga menyediakan pembatasan konten tersebut bagi pengguna di bawah umur maupun pengguna dewasa nan memilih untuk tidak memandang konten seperti itu.
Hal tersebut dilakukan agar pengguna nan memutuskan untuk tidak memandang konten seksual di X tetap nyaman menggunakan platform tersebut.
Lindungi Anak-anak
Selain itu, X juga menghadirkan patokan baru nan melarang konten nan menampilkan ataupun mempromosikan konten seksual maupun kekerasan terhadap anak di bawah umur.
Ini dilakukan agar tidak ada konten pedofilia nan tersebar di sosial media X/Twitter.
“Kami juga melarang konten nan mempromosikan eksploitasi, non-persetujuan, objektifikasi, seksualisasi alias kekerasan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku tidak senonoh,” tulis X di situs resmi mereka.
Tak Ada Lagi Twitter, Kini Sepenuhnya X
Sebelumnya, Elon Musk telah menetapkan jika Twitter sepenuhnya berubah menjadi X.
Platform Twitter asli, nan dikenal dengan logo burung biru ikonik dan penekanan pada pesan singkat, sudah tidak ada lagi. X Corp., perusahaan penerus nan didirikan Elon Musk, menerapkan rebranding secara menyeluruh.
Langkah nan diambil Elon Musk menandakan bahwa X secara resmi bukan Twitter lagi. Dalam postingan tweet, Elon Musk mengumumkan bahwa semua sistem inti X, sekarang menjadi x.com (bukan twitter.com lagi).
Penutupan twitter.com menandai langkah pasti dalam perkembangan platform ini. Semua operasi situs web sekarang telah dimigrasikan ke X.com. Itu berfaedah proses transisi (dari Twitter ke X) selama setahun telah selesai, dan eksistensi Twitter telah berakhir.
Namun, ambisi X lebih dari sekadar menggantikan Twitter. Musk membayangkan X sebagai platform komprehensif nan mencakup jasa lebih luas.
Mengutip Gizchina, Minggu (19/5/2023), integrasi kegunaan seperti pemrosesan pembayaran dan email merupakan potensi pengembangan di masa depan.
Salah satu fitur menarik nan saat ini ditawarkan oleh X adalah Grok, chatbot berkekuatan AI nan dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.