Cherry Lai Brandoville Studio Dituduh Lakukan Kekerasan Terhadap Karyawan, AGI Angkat Bicara

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Cherry Lai dan Brandoville Studio sedang menjadi sorotan, dan ramai dibicarakan di media sosial X setelah beragam tuduhan pelecehan verbal dan bentuk terjadi terhadap karyawannya.

Kasus ini rupanya langsung mendapatkan perhatian serius dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), dan asosiasi tersebut langsung memberikan pernyataan resmi mengenai masalah ini.

Pernyataan Resmi dari AGI

Lewat unggahan di akun resmi FB AGI, mereka menegaskan sangat prihatin dengan buletin mengenai kasus kekerasan di Brandoville Studio ini.

"Kami telah mempelajari dan mengecam tindakan pidana nan dilakukan oleh Brandoville Studio," sebagaimana dikutip dari FB AGI, Jumat (13/9/2024).

AGI menulis, "Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan mendalam kepada mereka nan dengan berani berbicara. Tindakan, keberanian, dan kejujuran Anda sangat krusial untuk perubahan."

Lebih lanjut, AGI berambisi masalah kekerasan nan melibatkan Cherry Lai Brandoville Studio ini ditangani dengan kesungguhan tinggi dan diselesaikan sesuai dengan standar norma berlaku.

"Kami berambisi masalah ini bakal ditangani dengan serius dan diselesaikan sesuai dengan standar norma nan berlaku," tambah pernyataan tersebut.

Pernyataan AGI ini datang setelah terungkapnya beragam laporan mengenai kekerasan di Brandoville Studio, termasuk tuduhan mengenai praktik kerja ekstrem dan tidak manusiawi.

Sejumlah mantan tenaga kerja mengungkapkan, mereka mengalami pelecehan verbal, balasan fisik, dan perlakuan tidak setara lainnya. Kasus ini langsung menarik perhatian banyak pihak, dan memicu obrolan tentang etika dan perlindungan tenaga kerja di industri game.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Bos Brandoville Studio Diduga Lakukan Kekerasan Terhadap Karyawan

Ilustrasi Foto Bullying (iStockphoto)

Brandoville Studio, nan sekarang telah ditutup, diduga terlibat dalam beragam pelanggaran etika terhadap tenaga kerja mereka. Beberapa tindakan, termasuk perintah ekstrem menampar diri sebanyak 100 kali.

Selain itu, tenaga kerja juga diminta masuk instansi pada jam-jam tidak wajar dan larangan untuk berkomunikasi dengan keluarga. Informasi terbaru juga menyebut Cherry Lai dan suaminya sekarang telah membuka studio baru berjulukan Lailai Studios.

AGI mengimbau semua pihak untuk memberikan support kepada korban dan memastikan kasus ini ditangani secara adil. Asosiasi juga menekankan pentingnya penerapan standar etika tinggi dan perlindungan hak-hak pekerja di seluruh industri game.

Langkah Selanjutnya

Dengan adanya pernyataan resmi dari AGI, diharapkan ada tindakan nyata dari pihak berkuasa untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan memastikan pelanggaran semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan. AGI juga bakal terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan support kepada semua pihak nan terdampak.

Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online Naik 4 Kali Lipat di 2024

Di sisi lain, internet dan media sosial dapat menjadi sarana munculnya tindakan kekerasan dan eksploitasi, terutama terhadap wanita dan anak.

Berdasarkan info SAFEnet Indonesia, pada 2024 kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Indonesia naik empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Yaitu 118 kasus di triwulan I 2023 menjadi 480 kasus pada triwulan I 2024.

Terkait perihal ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, korban KBGO pada rentang usia 18-25 tahun menjadi golongan terbanyak. Yakni 272 kasus alias 57 persen dan diikuti anak-anak rentang usia di bawah 18 tahun dengan 123 kasus alias 26 persen.

“Kasus nan muncul mengenai dengan pelecehan dan pemanfaatan seksual wanita maupun anak secara online hingga penyebaran konten intim non-konsensual merupakan salah satu corak KBGO nan mudah terjadi. Ini bisa dialami siapapun, tetapi sangat minim solusi nan berkeadilan,” kata Bintang mengutip keterangan resmi, Jumat (12/7/2024).

Guna merespons perihal ini, KemenPPPA terus berupaya membangun sinergi dan kerjasama untuk melindungi wanita dan anak dari beragam corak kekerasan di ranah daring.

“Menjadi krusial untuk mendorong wanita dan anak Indonesia agar lebih aware dalam memanfaatkan teknologi digital secara tepat. Perempuan dan anak nan telah dibekali dengan keahlian literasi digital nan baik bakal bisa melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan bumi digital,” katanya.

Bangun Perlindungan Anak dan Perempuan di Ranah Daring

Dalam perbincangan interaktif di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024, dilakukan penandatanganan piagam komitmen bersama. Piagam ini mengenai sinergi, kolaborasi, dan tindakan berbareng untuk melindungi wanita dan anak dari beragam corak kekerasan di ranah daring.

Piagam ditandatangani oleh Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Direktur Program dan Produksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Mistam, perwakilan kementerian/lembaga, bumi usaha, komunitas, mitra pembangunan, akademisi, dan Forum Anak.

“Hari ini kembali kita membangun komitmen berbareng melalui tindakan kolaboratif multipihak untuk memperkuat beragam upaya pencegahan sebagai hulu dalam memutus mata rantai terjadinya kekerasan terhadap wanita dan anak.”

“Mari kita melakukan langkah-langkah nan nyata untuk melindungi wanita dan anak dari kekerasan, khususnya di ranah daring,” tutur Bintang.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Pelayan robot melayani pengguna di Robot Cafe, Nairobi, Kenya, Kamis, 29 Agustus 2024. (AP Photo/Brian Inganga)
Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi