Cerita Sahabat-Ketua PP Muhamadiyah soal Nyali Besar Faisal Basri

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonom Senior Indef Didik J Rachbini menuturkan kesaksiannya terhadap sosok Faisal Basri. Faisal sendiri wafat di usia 65 tahun pada Kamis (5/9) awal hari.

Didik mengungkapkan rasa kehilangan terhadap salah seorang pendiri Indef itu. Menurutnya, Faisal merupakan sosok idealis dan sangat berintegritas.

"Faisal sering dipandang sebagai sosok nan idealis, dengan prinsip nan kuat mengenai gimana ekonomi dan politik kudu dikelola demi kepentingan publik," tutur Didik melalui keterangan resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menilai bahwa Faisal berdiri dan bersuara lantang mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi nan mulai menjadi otoriter. Menurutnya, Faisal tegas dan berani dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam ekonomi dan politik Indonesia.

Meskipun tidak menduduki kedudukan umum di partai alias pemerintahan, kiprah Faisal baik sebagai akademisi maupun aktivis ekonomi-politik telah memberikan akibat besar dalam mendorong reformasi dan perbaikan kebijakan dan kerakyatan secara luas di Indonesia.

Didik lantas mengatakan Faisal berbareng dirinya, Fadhil Hasan, Didin Damanhuri, dan Nawir Messi terlibat dalam membangun Indef, lembaga bereputasi, kritis dan progresif dalam menilai kebijakan ekonomi Indonesia.

"Pandangan Faisal dengan saya tidak berbeda, kesamaan pandangan dalam perihal kemandirian kajian ekonomi dan kemauan mendorong reformasi ekonomi nan lebih setara dan pro-rakyat," kata Didik.

"Tetapi Faisal lebih berani, gamblang dan terus terang sehingga tidak asing seperti politisi kancil Muhaimin nan berada di dalam koalisi pada periode 1 pemerintahan Jokowi menyesalkan kerakyatan nan tidakhadir oposisi," imbuhnya.

Didik pun terkesan dengan sikap Faisal nan independen dan anti-korupsi. Menurutnya, tidak ada nan bisa mempengaruhi pandangan dan ketegasan dalam pemikiran Faisal.

Faisal dinilai selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah dan tidak segan untuk menyuarakan pendapat nan berbeda, meskipun itu tidak populer.

"Dia sering menunjukkan sikap independen dalam analisisnya dan tidak terikat dengan kepentingan partai politik tertentu. Juga menyesalkan KPK diberangus pemerintah dan parlemen," ucap Didik.

Ia juga menilai Faisal sebagai sosok nan banget sederhana mempunyai kontribusi besar dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas di bumi ekonomi dan politik Indonesia.

Sebagai salah satu pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW), Faisal sering berbincang lantang tentang pentingnya memberantas korupsi di Indonesia, terutama di sektor ekonomi dan pemerintahan.

Di bagian akademik, Faisal juga dihormati sebagai pengajar ekonomi di Universitas Indonesia (UI), dan mendirikan lembaga Think Tank Indef dengan aktivitas mengajar dan meneliti isu-isu ekonomi dengan konsentrasi pada pembangunan ekonomi dan kebijakan publik.

Senada, Ketua PP Muhammadiyah Anwar abbas juga menuturkan bahwa Faisal merupakan seorang pengajar dan mahir ekonomi nan sangat disegani dan dihormati. Pasalnya, pikiran-pikiranya luar biasa dan perjuangannya nan tidak pernah mengenal lelah.

Anwar bersaksi terkadang dalam keadaan sakit pun Faisal tetap datang di aktivitas di mana ia diminta untuk menjadi narasumber.

"Bahkan di suatu kesempatan beliau saya lihat hanya tampil beberapa menit saja kemudian terpaksa turun dari podium lantaran tidak bisa menahan sakit untuk kembali ke tempat penginapannya bagi beristirahat," ucap Anwar.

[Gambas:Video CNN]

Ia juga menilai Faisal sebagai seorang pengajar dan ahli ekonomi nan sangat kritis nan kajian dan argumen-argumennya tampak di bangun di atas landasan teoritis nan kuat dan bisa dipertanggung jawabkan.

Faisal, kata Anwar, termasuk intelektual nan langka serta berani menyampaikan pendapatnya di depan publik.

"Sekalipun perihal demikian menentang arus sehingga terkadang kita lihat bukan dia nan takut dengan komentar-komentarnya nan menyengat rezim itu tapi panitia nan mengundangnya sebagai pembicaralah nan ketar-ketir mendengar kritikannya nan pedas tersebut," sambung Anwar.

Namun itulah Faisal katanya. Ia tidak mengenal istilah takut lantaran percaya bakal kebenaran dari nan dia sampaikan. Ia kata Anwar juga percaya bahwa apa nan disampaikannya itu sesuai dengan semangat dan petunjuk dari konstitusi.

"Jadi jika kita simpulkan Faisal Basri adalah intelektual pejuang nan tidak hanya berakhir pada kata tapi dia berupaya untuk memperdengarkan sikap dan pandangannya, tidak hanya kepada publik tapi juga kepada sang penguasa melalui beragam cara," jelas Anwar.

"Di sinilah menariknya sosok pengajar UI nan satu ini nan tidak banyak dimiliki oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya. Sebagai orang berakidah kita berambisi semoga saja apa nan telah dilakukannya selama ini menjadi ibadah dan bekal bagi dirinya dalam menghadap Allah SWT. Amin," tutupnya.

(fiq/mrh)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com