Bos Instagram Ingatkan Pengguna Selalu Cek Sumber sebelum Percayai Unggahan Internet

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Head of IG Adam Mosseri mengingatkan pengguna untuk tak langsung percaya pada gambar-gambar nan diunggah di media sosial. Mosseri melalui serangkaian unggahan di Threads menyebutkan, bisa saja gambar-gambar nan diunggah di media sosial merupakan hasil besutan AI.

Kadang, gambar-gambar hasil bikinan AI namalain kecerdasan buatan itu terlihat sangat nyata dan menyesatkan orang nan melihat.

Mengutip The Verge, Senin (16/12/2024), Mosseri pun mengingatkan pengguna untuk selalu mengecek dan menggali sumber gambar sebelum mempercayai kebenaran suatu unggahan.

"Peran kami di platform internet adalah untuk melabeli konten nan diciptakan oleh AI, sebaik mungkin nan kami bisa," kata Mosseri dalam unggahannya.

Namun dia mengakui bahwa beberapa konten mungkin bakal luput dari label tersebut.

Oleh lantaran itu, platform kudu menyediakan konteks tentang siapa nan membagikan unggahan. Dengan begitu, pengguna bisa menentukan seberapa bisa dipercaya konten nan dibagikan.

Bisa dikatakan, memeriksa apakah klaim alias gambar nan diunggah berasal dari akun dengan reputasi baik dapat membantu pengguna mempertimbangkan kebenarannya.

Sekadar informasi, saat ini platform Meta termasuk Instagram tak menawarkan banyak konteks seperti nan diunggah Mosseri.

Meski begitu, perusahaan di bawah Meta itu belum lama ini mengisyaratkan bakal adanya perubahan besar pada patokan kontennya.

Nantinya, pengguna bisa berinteraksi dengan influencer dan selebriti langsung dari Instagram, bukan dari aplikasi lain alias terpisah.

Meta AI Dipakai Hampir 600 Juta Pengguna Tiap Bulan

Sementara itu tetap tentang AI, Meta kian garang menjadikan asisten AI sebagai bagian krusial dalam aplikasinya dan tampaknya upaya tersebut mulai terbayar. Pasalnya, Meta AI kini punya banyak pengguna di seluruh dunia.

Dalam video nan diunggah di IG pribadinya, Founder sekaligus Bos Meta, Mark Zuckerberg, menyebut jika Meta AI sekarang dipakai oleh nyaris 600 juta pengguna aktif bulanan.

"Meta AI ditargetkan jadi asisten AI paling banyak dipakai di bumi hingga akhir 2024," kata Zuckerberg dalam video nan dia unggah di akun IG @zuck.

Zuck pun mempersilakan pengguna nan belum pernah menjajal Meta AI untuk mencobanya, terutama Meta AI dengan perintah suara.

Capaian Cepat

Capaian 600 juta pengguna itu terbilang cukup cepat, padahal, Meta AI baru debut sekitar November tahun lalu. Perkembangannya cukup pesat lantaran pada Oktober ini, jumlah penggunanya sudah mencapai lebih dari 500 juta user.

Mark Zuckerberg juga mengatakan, peningkatan jumlah pengguna ini tidak lepas dari perilisan model bahasa open source Llama 3.3 70B terbaru Meta nan membikin Meta AI kian pandai dan kontekstual.

Menurut Meta, sebagaimana dikutip The Verge, Minggu (8/12/2024), model teks baru ini mempunyai performa nan mirip dengan model Llama 3.1 405B, namun biayanya jauh lebih efisien.

Meta Ambisius Soal AI

VP AI Generatif di Meta, Ahmad Al-Dahle, mengunggah diagram di X namalain Twitter nan memperlihatkan jika Llama 3.3 mendapatkan skor lebih tinggi pada beberapa tolok ukur dibandingkan Gemini Pro 1.5 milik Google dan GPT-40 milik OpenAI.

Kembali ke Bos Meta Zuckerberg, dalam videonya dia seolah tidak sabar untuk mengungkapkan misi besar selanjutnya Meta di bagian AI. Ia memberikan bocoran tentang perilisan besar kepintaran buatan Meta berikutnya, ialah model bahasa Llama 4.

"Perilisan Llama 3.3 adalah pembaruan AI besar terakhir tahun ini (yang dilakukan Meta)," katanya.

Sumber liputan6.com teknologi
liputan6.com teknologi