Jakarta, CNN Indonesia --
Di era digitalisasi nan kian pesat, Bank Mandiri bergerak sigap dalam membuka kesempatan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berkembang. Melalui penemuan digitalnya, Livin' Merchant by Mandiri, perseroan menghadirkan solusi komprehensif bagi UMKM dalam menjangkau pasar nan lebih luas dan meningkatkan efisiensi bisnis.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, mengungkapkan bahwa potensi digitalisasi bagi UMKM sangatlah besar. Hal ini dibuktikan dengan info Bank Indonesia (BI) nan menunjukkan jumlah transaksi e-commerce mencapai 156 juta transaksi dengan nilai Rp453,7 triliun dan volume transaksi 3,71 miliar.
Menurutnya, nomor parameter ini jelas menunjukan bahwa digitalisasi dapat menjadi salah satu langkah efektif untuk membuka akses finansial bagi para pelaku UMKM terhadap jangkauan pasar dan juga lembaga keuangan. Terlebih, BI memperkirakan transaksi digital bakal bertumbuh sekitar 7,2 persen pada 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya permintaan pasar, Bank Mandiri memandang kesempatan untuk berinovasi dengan melakukan digitalisasi terhadap sektor UMKM ," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5).
Ia menjelaskan, Livin´ Merchant by Mandiri adalah aplikasi nan memberikan kemudahan akses ke jasa perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi kasir (point of sales), nan langsung mendigitalisasi aktivitas transaksi dan menerima pembayaran langsung melalui sarana QRIS nan dapat discan oleh pembeli, menggunakan rekening bank manapun maupun e-wallet apapun.
Aquarius pun memastikan jika aplikasi ini dapat digunakan tanpa dikenakan biaya apa pun, sehingga bakal sangat membantu menekan biaya operasional usaha. Merchant juga langsung mendapatkan pencairan biaya pada hari nan sama sebanyak tiga kali sehari, nan tentunya perihal ini juga krusial untuk membantu perputaran modal kerja bagi UMKM.
Ia menyebutkan, sejak diluncurkan pada pertengahan 2023, Livin´ Merchant telah digunakan oleh 1,7 juta pelaku upaya dengan gelombang transaksi sebanyak 24,8 juta kali dan nilai transaksi hingga 2,6 triliun rupiah. Pengguna aplikasi ini nyaris tersebar merata di 15 kota besar dan menengah di Indonesia, masing-masing sebanyak 55 persen di Pulau Jawa dan 45 persen di luar Pulau Jawa.
Sejalan dengan perkembangan pengguna, Bank Mandiri juga berkomitmen penuh terhadap perlindungan dan keamanan info pengguna Livin´ Merchant.
Aquarius menjelaskan, Bank Mandiri sepenuhnya melindungi akses dan pemrosesan info produk serta jasa sebagai salah satu rahasia bank. Penerapan kebijakan ini merupakan Penerapan Kebijakan Perlindungan Data dalam aplikasi bank BUMN ini, termasuk untuk Livin´ Merchant.
"Privasi dan keamanan info selalu diawasi oleh Board-Level Committee secara berkala. Ini dilakukan baik untuk jasa dan produk nan sudah ada maupun kelak nan sedang dikembangkan," tegas dia.
Ia memaparkan, segala jasa Bank Mandiri dirancang sesuai dengan peraturan pemerintah nan berlaku, standar nasional maupun internasional, serta peraturan perusahaan. Bank Mandiri juga selalu berkoordinasi dengan regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta BI.
Sebagai informasi, memastikan inklusi finansial serta menerapkan perlindungan dan privasi info merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri mewujudkan visi menjadi Sustainability Champion Indonesia melalui penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social and Governance/ESG).
Selain itu, sebagai ESG market leader, Bank Mandiri telah menjalankan tiga pilar keberlanjutan, ialah Sustainable Banking, Sustainable Operation dan Sustainability beyond banking. Perseroan juga berkomitmen untuk mencapai Lead Indonesia's Transition to Low Carbon Economy, Net Zero Emissions in Operations by 2030 dan Catalyzing for Social Impact to achieve SDGs.
(rir)