Bahlil Bakal Evaluasi Izin Usaha Sumur Tak Produktif

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

CNN Indonesia

Sabtu, 21 Des 2024 10:55 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bakal melakukan pertimbangan pencabutan izin upaya pertambangan (IUP) sumur minyak tidak produktif alias idle. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bakal mengevaluasi izin upaya sumur minyak nan tidak produktif. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan melakukan pertimbangan pencabutan izin upaya pertambangan (IUP) sumur minyak tidak produktif alias idle.

Bahlil mengatakan saat ini sumur nan tidak produktif alias menganggur ada sebanyak 16 ribu dari total 44 ribu sumur di Indonesia. Dari 16 ribu sumur itu ada sebanyak 6.000-7.000 sumur nan tetap produktif.

Ia juga menjelaskan untuk saat ini lifting minyak Indonesia di kisaran 600 ribu barel per hari, nan mana produksinya dikuasai oleh dua kontraktor, ialah PT Pertamina (Persero) dan ExxonMobil Cepu Ltd.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evaluasi pencabutan IUP itu menjadi salah satu strategi Kementerian ESDM untuk meningkatkan produksi minyak namalain lifting minyak.

"Strateginya adalah sumur-sumur nan sudah selesai eksplorasi, nan belum POD (plan of development), kita sorong sigap POD. Supaya dia berproduksi," ujar Bahlil dalam aktivitas CNN Indonesia Business Summit di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Jumat (20/12).

"Kalau sumur nan sudah selesai POD, kemudian dia tidak melakukan produksi, ya saya tegur mereka. Kalau tetap main-main, tidak beruntung, kemungkinan untuk izinnya kita evaluasi, enggak ada urusan," tegasnya.

Menurutnya, konsesi tambang adalah peralatan milik negara. Bahlil mewanti-wanti pengusaha untuk tidak mengatur-atur negara. Namun di saat nan sama, negara juga tidak boleh semena-mena.

Berdasarkan penelusurannya, Bahlil mengatakan lifting 600 ribu barel per hari ini 65 persen dihasilkan oleh Pertamina dan 25 persen dihasilkan oleh ExxonMobil.

"Kalau produksi lifting kita naik, pendapatan negara naik. Pendapatan BUMN naik, pertumbuhan ekonomi di wilayah itu juga jalan," tuturnya.

(del/jal)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com