Liputan6.com, Jakarta - Sebuah investigasi terbaru dari Proof News mengungkap skandal besar dalam industri teknologi. Beberapa perusahaan raksasa teknologi diduga menggunakan info tanpa izin untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) mereka.
Dataset nan menjadi sorotan berisi transkrip sekitar 173.000 video YouTube nan diambil dari 48.000 saluran.
Data ini dikumpulkan oleh organisasi nirlaba berjulukan EleutherAI dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Apple, NVIDIA, dan Anthropic.
Temuan ini membuka sisi gelap AI, di mana teknologi canggih tersebut dibangun di atas fondasi info nan dicuri dari para pembuat tanpa izin alias kompensasi.
Meskipun dataset itu tidak mencakup video alias gambar, namun berisi transkrip dari sejumlah besar konten, termasuk milik pembuat terkenal seperti Marques Brownlee dan MrBeast, serta media-media besar seperti The New York Times, BBC, dan ABC News. Bahkan, Engadget juga menjadi korban dalam kasus ini.
Diwartakan Engadget, Rabu (17/7/2024), Marques Brownlee mengungkapkan kemarahannya melalui platform X.
Ia menyebut salah satu perusahaan pemasok info untuk AI Apple telah mengambil banyak data, termasuk transkrip videonya. Ia memprediksi masalah ini bakal terus berulang dalam waktu nan lama.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tanggapan Induk YouTube: Google
Google, melalui ahli bicaranya, menegaskan kembali pernyataan CEO YouTube, Neal Mohan, bahwa penggunaan info YouTube untuk melatih AI merupakan pelanggaran terhadap syarat jasa platform tersebut.
Namun, Apple, NVIDIA, Anthropic, dan EleutherAI belum memberikan tanggapan atas tuduhan serius ini.
Kurangnya transparansi mengenai info training menjadi masalah penting dalam industri AI. Baru-baru ini, para seniman dan ahli foto mengecam Apple lantaran tidak mengungkapkan sumber info untuk Apple Intelligence, teknologi AI generatif nan bakal datang di jutaan perangkat Apple tahun ini.
YouTube, sebagai penyimpanan video terbesar dunia, menjadi sasaran lembek bagi perusahaan-perusahaan nan mau melatih model AI mereka. Platform ini tidak hanya menyediakan transkrip, tetapi juga audio, video, dan gambar.
OpenAI Menghindari Pertanyaan
CEO OpenAI, Mira Murati, menghindari pertanyaan tentang penggunaan video YouTube untuk melatih Sora, perangkat generasi video AI terbaru mereka.
Sementara CEO Alphabet (induk Google), Sundar Pichai, juga sejalan dengan pernyataan YouTube tentang pelanggaran syarat layanan.
Untuk memeriksa apakah transkrip video YouTube alias saluran favorit Anda termasuk dalam dataset tersebut, Anda dapat mengunjungi perangkat pencarian nan disediakan oleh Proof News.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.