5 Manfaat 5G dan Gen AI di Industri Manufaktur

Liputan6.com, Jakarta - Pada babak 10 besar Ericsson Hackathon 2024 nan digelar belum lama ini, para peserta mempresentasikan sejumlah faedah teknologi 5G dan Generative Artificial Intelligence (Gen AI).

Kedua penemuan itu diklaim bisa membuka kesempatan baru untuk efisiensi, inovasi, dan skalabilitas. Kombinasi kecepatan, konektivitas, dan keahlian kajian canggih memungkinkan perusahaan menghadapi tantangan kompleks dengan langkah nan lebih pandai dan responsif.

Berikut lima faedah utama dari integrasi teknologi 5G dan Gen AI dalam sektor manufaktur, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Ericsson, Minggu (8/12/2024).

1. Kecepatan, real-time monitoring, dan penemuan ancaman lebih dini

Data terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan lonjakan kecelakaan kerja mencapai 278.564 kasus hanya dalam delapan bulan pertama tahun ini.

Mayoritas korban adalah pekerja formal. Namun, di tengah situasi nan mengkhawatirkan ini, muncul secercah harapan. Teknologi 5G diyakini bisa menjadi solusi revolusioner untuk meningkatkan keselamatan kerja.

Dengan kecepatan info nan luar biasa dan latensi nan rendah, 5G memungkinkan pemantauan kondisi kerja secara real-time.

Sensor-sensor pandai nan terhubung dengan jaringan 5G dapat mendeteksi potensi ancaman jauh sebelum terjadi kecelakaan.

Kesalahan hitung sepele di lini produksi rupanya bisa jadi 'bom waktu' nan menakut-nakuti efisiensi pabrik. Apalagi saat tim bekerja dari jarak jauh, masalah teknis jadi susah diselesaikan secara cepat. Data nan kurang jeli pun membikin pengambilan keputusan jadi lambat.

Teknologi 5G dan AI diyakini bisa memprediksi kerusakan mesin sebelum terjadi. Dengan begitu, perawatan bisa dilakukan lebih awal dan mesin pun bisa bekerja lebih awet.

3. Mendorong efisiensi operasional dan keberlanjutan

Teknologi 5G dan Gen AI mengubah langkah kita dalam mengelola rantai pasok. Bayangkan, sebuah pabrik nan bisa 'berpikir' sendiri. Dengan sensor-sensor canggih dan kajian info real-time, setiap langkah produksi dan pengedaran sekarang bisa dipantau secara cermat.

Hasilnya? Keputusan upaya nan lebih sigap dan tepat, akibat terlambat nan minim, serta pengedaran peralatan nan lebih akurat. Tapi itu baru permulaan!

Teknologi ini juga membuka pintu bagi transparansi nan lebih tinggi, sehingga perusahaan bisa dengan mudah mendeteksi dan mengatasi masalah nan muncul.

Lebih dari itu, smart manufacturing turut mendukung upaya pelestarian lingkungan. Dengan keahlian memprediksi kerusakan mesin dan menjamin kualitas produk, limbah produksi bisa ditekan seminimal mungkin.

Pabrik-pabrik pandai sekarang bisa mengolah info dalam jumlah besar secara real-time. Data ini kemudian diolah oleh AI untuk menghasilkan prediksi nan akurat, misalnya kapan sebuah mesin perlu diservis alias jika ada kemungkinan terjadi gangguan produksi.

Selain itu, teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) juga ikut berkedudukan penting.

Bayangkan seorang teknisi nan sedang memperbaiki mesin, namun dia dilengkapi dengan kacamata AR nan menampilkan petunjuk langkah demi langkah secara langsung di depan matanya. Dengan begitu, proses perbaikan bisa dilakukan lebih sigap dan akurat.

Teknologi smart manufacturing memainkan peran krusial dalam mempercepat hilirisasi industri, nan menjadi konsentrasi utama pemerintah Indonesia.

Dengan meningkatkan efisiensi produksi, pengolahan bahan mentah menjadi produk berbobot tambah dapat dilakukan secara lebih optimal.

Teknologi smart manufacturing dapat mendukung proses hilirisasi ini dengan memungkinkan operasi jarak jauh, mengatasi tantangan letak tambang nan terpencil dengan jaringan terbatas.

Smart manufacturing nan didukung konektivitas 5G dan Gen AI memainkan peran krusial dalam mengolah konsentrat mineral, mendukung praktik berkelanjutan, dan pada akhirnya memungkinkan industri tambang Indonesia dalam memenuhi permintaan dunia nan terus berkembang.