Zulhas Curhat Dilema Industri Rokok, Duit Cukai Tinggi Tapi Tak Sehat

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 20:46 WIB

Mendag Zulhas curhat menghadapi dilema mengenai industri rokok. Penerimaan negara dari cukai tinggi tetapi merugikan kesehatan masyarakat. Mendag Zulhas curhat menghadapi dilema mengenai industri rokok. Penerimaan negara dari cukai tinggi tetapi merugikan kesehatan masyarakat. (Foto: CNN Indonesia/ Sakti Darma)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) curhat soal dilema industri hasil tembakau, termasuk rokok. Menurutnya industri tersebut menguntungkan pemerintah tapi tak baik untuk kesehatan masyarakat.

Pernyataan Zulhas itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim dalam aktivitas detikcom Leaders Forum di Jakarta, Rabu (29/5).

Ia menuturkan realisasi penerimaan cukai hasil tembakau mencapai Rp213,48 triliun sampai dengan akhir 2023 lalu. Menurutnya, besarnya penerimaan cukai itu menopang ekonomi RI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini utamanya melalui terciptanya lapangan kerja industri produk tembakau nan diperkirakan 5 juta sampai 6 juta tenaga kerja.

"Namun berasas kondisi di atas terdapat kondisi nan saling bertolak belakang. Di satu sisi, kita memerlukan penerimaan negara nan tadi cukup signifikan. Namun di sisi lain produk akhir tembakau berupa rokok dapat merugikan kesehatan," ucap Isy membacakan pidato Zulhas.

Oleh lantaran itu, pemerintah senantiasa mengatur, mengendalikan, dan mengawasi peredaran serta penjualan rokok agar sesuai peruntukannya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

"Bahwa untuk konsumen kudu dihindarkan dari aset negatif pemakaian peralatan alias jasa. Selain itu, konsumen berkuasa mendapat info nan benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan agunan peralatan alias jasa tersebut," jelas Isy.

Ia menambahkan bahwa pihaknya senantiasa mendukung upaya pengendalian produk tembakau.

Upaya itu baik dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, pengawasan, maupun penyelenggaraan edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat mengenai akibat dan ancaman rokok terutama bagi anak-anak.

Menurutnya, dalam upaya pengendalian produk tembakau, perlu support baik dari sisi hilir maupun dari hulu. Ia menilai besarnya konsumsi rokok dan produk tembakau, merupakan kesempatan dan tantangan bagi bangsa dan negara.

"Pengaturan yg tepat dibutuhkan agar organisasi tembakau ini dapat berkontribusi positif bagi pembangunan nasional, baik dari aspek penerimaan negara, memperluas lapangan kerja di dalam negeri," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com