Wamenkeu Sorot Penurunan Pendapatan Negara, Apa Biang Keroknya?

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 07 Mei 2024 08:48 WIB

Wamenkeu Suahasil Nazara membeberkan penyebab pendapatan negara hingga 31 Maret 2024 turun 4,1 persen ke Rp620 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya. Wamenkeu Suahasil Nazara membeberkan penyebab pendapatan negara hingga 31 Maret 2024 turun 4,1 persen ke Rp620 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan biang kerok pendapatan negara hingga 31 Maret 2024 terkoreksi 4,1 persen menjadi Rp620 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Menurut Suahasil, perihal ini lantaran banyak pelaku upaya nan melakukan restitusi pajak.

"Ini adalah corak support dari pemerintah. Kalau pengusaha memandang situasi nan challenging, dia melakukan restitusi. Maka restitusinya diberikan. Dan ini adalah corak support kita kepada bumi usaha. Ini salah satu sebabnya," jelasnya dalam aktivitas Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dia mengungkap penyebab lain terkoreksinya pendapatan negara termasuk nilai komoditas hingga aspek kepabeanan dan cukai.

Namun, secara ringkas, Suahasil menyebut pertumbuhan shopping negara cukup baik. Hal ini adalah corak dari support APBN terhadap perekonomian dalam negeri.

"Jadi ketika perekonomian kita memerlukan support, kita memberikan support dengan corak shopping nan lebih cepat," katanya.

Selain itu, dia juga menjelaskan terdapat beberapa shopping negara nan berkarakter hanya sekali alias tidak setiap tahun, termasuk shopping Pemilu.

"Jadi memang ada percepatan peningkatan belanja. Selain itu juga, nan mengenai dengan perlindungan sosial, ada shopping nan juga terlihat, dibandingkan tahun lalu, lantaran tahun lampau pertumbuhannya negatif, tahun ini pertumbuhannya lebih positif," ujar Suahasil.

"APBN bakal terus bekerja seperti itu, sehingga bisa menjadi alat, bumper, shock absorber, bagi perekonomian kita," jelasnya lebih lanjut.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com