CNN Indonesia
Jumat, 03 Mei 2024 19:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) blak-blakan soal tren nilai saham perusahaan nan melemah alias turun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Heri Supriadi mengatakan perihal salah satunya tak lepas dari upaya seluler nan pertumbuhannya belum optimal dan kalah saing dari kompetitor.
"Ada beberapa concern yang kami lihat. Salah satunya, pertumbuhan upaya seluler kami, di mana kami lebih rendah dibanding industri," katanya dalam konvensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maklum, pendapatan Telkom dari SMS, Fixed and Cellular Voice turun 30,3 persen secara tahunan menjadi Rp12,5 triliun pada 2023.
Kendati demikian, Heri mengatakan pihaknya tak bakal tinggal diam. Telkom, kata dia, meningkatkan produktivitas pengguna di sektor seluler.
Pihaknya bakal melakukan info analitik, memberi pengalaman, dan solusi lebih. Dengan begitu, pengguna lebih produktif dan loyal.
Berikutnya, Telkom juga bakal melakukan peningkatan produktivitas dengan menyasar segmen pengguna anak muda.
"Kami juga butuh pertumbuhan lebih besar di segmen IndiHome," imbuh Heri.
Tak hanya itu, Heri juga mengatakan pihaknya bakal melakukan efisiensi pada biaya operasional, personal, hingga maintenance. Hal dilakukan agar performa upaya emiten telekomunikasi itu bisa kiat baik.
Saham TLKM mengalami tren melemah setahun belakangan. Mengutip RTI Infokom, nilai saham emiten ini tetap berada di level 4.000 pada April tahun lalu.
Namun, nomor itu melemah ke posisi 3.120 pada Jumat (3/5) ini.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/agt)