Tarif Listrik Orang Kaya Bakal Naik Tahun Depan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 19:11 WIB

Tarif listrik untuk orang kaya bakal naik tahun depan. Rencana ini tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025. Tarif listrik untuk orang kaya bakal naik tahun depan. Rencana ini tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tarif listrik untuk orang kaya bakal naik tahun depan. Rencana ini tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.

Pemerintah menyebut kenaikan ini dengan istilah tariff adjustment namalain penyesuaian tarif.

"Penerapan tariff adjustment untuk pengguna listrik non-subsidi golongan rumah tangga kaya (3.500 volt ampere/VA ke atas) dan golongan pemerintah," tulis arsip tersebut, dikutip Rabu (29/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah menyebut pengguna listrik dengan daya 3.500 VA ke atas merupakan masyarakat berpenghasilan ke atas. Negara menegaskan kompensasi tarif untuk orang kaya sangat bertentangan dengan prinsip Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Oleh lantaran itu, pemerintah menegaskan sudah semestinya tarif listrik bagi golongan bisa itu dinaikkan. Langkah ini diharapkan bisa mengimplementasikan prinsip pengedaran APBN.

"Kebijakan penyesuaian tarif untuk pengguna rumah tangga 3.500 VA ke atas dan golongan pemerintah ini relatif mudah diimplementasikan, sebagaimana telah dilakukan di 2022 dengan akibat sosial dan ekonomi nan mini dan terkendali," klaim pemerintah.

Pemerintah menyatakan kenaikan tarif listrik tidak menyasar golongan miskin. Rumah tangga miskin dan rentan dipastikan tak terdampak kebijakan ini.

Golongan rumah tangga 1 (R1) dengan daya 450 VA dan 900 VA dipastikan tetap mendapatkan subsidi dari negara. Namun, pemerintah mau subsidi tersebut lebih tepat sasaran.

"Saat ini pemberian subsidi untuk rumah tangga golongan R1 450 VA dan R1 900 VA belum sepenuhnya tepat sasaran," klaim pemerintah.

"Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan ketepatan sasaran agar hanya diberikan kepada rumah tangga miskin dan rentan. Selain itu, untuk menciptakan keadilan, kebijakan tariff adjustment juga perlu diterapkan bagi pengguna non-subsidi," tutup penjelasan arsip tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com