Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkap sasaran mewujudkan swasembada pangan dipercepat dari nan awalnya pada 2028 menjadi 2027.
Menurutnya, perihal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam lawatannya di sejumlah forum internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).
"Kita kan perintah presiden swasembada (pada) 2028, sekarang sudah maju lagi. Kemarin Bapak Presiden sudah mengumumkan di G20, di APEC, bukan 2028, (jadi) 2027," ujar dia dalam konvensi pers di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulhas menyebut pemerintah mempunyai waktu kurang lebih dua tahun untuk mengejar sasaran tersebut. Oleh lantaran itu, pihaknya perlu mempercepat kebijakan dalam menggenjot produksi.
"Jadi tinggal tahun depan, tahun satunya, sudah tuh, sampai. Jadi kita punya waktu dua tahun. Dua tahun kudu bekerja keras. Oleh lantaran itu Anda juga kudu cepat," tuturnya.
Sebagai bagian dari percepatan swasembada pangan, pemerintah mengejar beberapa penyelesaian kebijakan. Pertama, menyusun peraturan presiden (Perpres) untuk neraca komoditas, perpres penyaluran pupuk subsidi, hingga usulan upaya bagian pangan di bawah Kementerian Pertanian.
Untuk penyaluran pupuk subsidi, Zulhas menjelaskan aturannya bakal dipangkas agar tidak menghambat. Ke depannya, untuk penyaluran pupuk tak lagi diperlukan Surat Keputusan (SK) pemerintah wilayah (pemda).
"Dulu ada patokan kudu ada SK Bupati, SK Gubernur, SK Menteri Perdagangan, macam-macam banyak sekali sehingga mengular, itu sudah dipangkas. Nanti cukup SK Mentan (Menteri Pertanian). Mentan tugaskan Pupuk Indonesia, langsung ke penyalur alias ke gerai alias ke Gapoktan (gabungan golongan tani)," ucap dia.
Selain itu guna mencapai swasembada pangan lebih cepat, pemerintah berencana mengubah Perum Bulog menjadi badan otonom di bawah presiden. Artinya, Bulog tak lagi melakukan pengadaan untuk komersial seperti perusahaan.
Ada pula usulan beberapa badan bagian pangan bakal berada di bawah koordinator Kementerian Pertanian, seperti Badan pangan Nasional dan Badan Karantina Nasional.
Lebih lanjut, Zulhas berambisi dengan dipercepatnya sasaran swasembada pangan, Indonesia tak bakal lagi mengimpor beras pada 2025.
"Mudah-mudahan tahun depan kita enggak impor beras. Kalau impor pun sedikit. Ini sedang kerja keras semua dalam rangka itu," tuturnya
Sementara itu, pemerintah juga telah menargetkan impor beras sebanyak 3,6 juta ton sepanjang 2024. Sebanyak 2,8 juta diantaranya telah masuk ke Indonesia.
"Sehingga kelak Pak Presiden jika datang ke G20 kan gagah, 'saya enggak impor beras'. Jadi kita sedang bekerja keras. Kalau bisa tahun depan tidak impor beras," tegasnya.
[Gambas:Video CNN]
(del/pta)