Siswa Siswi SMPN 2 Serawai berupaya mendapatkan sinyal dengan membangun antena
SITUASI
Indonesia tengah gencar mendorong digitalisasi di beragam sektor, termasuk pendidikan. Namun, upaya ini menghadapi tantangan besar, terutama mengenai dengan akses internet nan tidak merata di seluruh wilayah. Banyak daerah, khususnya di pedesaan, terkendala dengan keterbatasan alias apalagi ketiadaan internet. Selain itu, para pembimbing juga mengalami kesulitan dalam mencari materi pembelajaran nan sesuai untuk diterapkan dalam metode pengajaran digital.
MASALAH
Kesenjangan akses internet nan tidak merata berakibat pada kesenjangan kesempatan belajar nan diterima siswa. Siswa di kota besar nan mempunyai akses internet nan baik berkesempatan untuk memanfaatkan beragam platform dan materi pembelajaran digital. Sebaliknya, siswa di wilayah tertinggal dan 3T semakin tertinggal lantaran keterbatasan akses tersebut.
Minimnya materi pembelajaran digital nan berbobot dan mudah diakses juga menjadi kendala. Para pembimbing seringkali kudu mencari dan mengadaptasi sendiri materi nan ada, nan menyantap waktu dan tenaga. Hal ini bisa berakibat pada kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
PERTANYAAN
Bagaimana langkah mengatasi kesenjangan akses internet dan minimnya materi pembelajaran digital di sekolah-sekolah agar pemerataan pendidikan bisa tercapai dengan cepat?
Tantangan Digitalisasi Sekolah di Indonesia Kesenjangan Akses Internet dan Minimnya Materi Pembelajaran Digital
SOLUSI
Pemikiran tradisional mengatakan untuk “memperluas prasarana internet: Pemerintah bisa berupaya memperluas prasarana internet, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).” Namun sayangnya perihal ini memerlukan waktu nan sangat lama, artinya digitalisasi sekolah wilayah 3T kudu menunggu sepuluh tahun lagi alias lebih baru bisa memulai pemerataan dan itu bakal membahayakan pencapaian Indonesia Emas 2045.
Pemikiran lebih baik dan disruptif serta berbeda dengan diatas:
- Mengembangkan kesiapan materi pembelajaran digital nan offline: Pemerintah dapat bekerja sama dengan perusahaan teknologi lokal nan mempunyai skill dalam mengembangkan materi pembelajaran digital nan dapat diakses dan digunakan secara offline di sekolah. Sumber pembelajaran digital ini disimpan di server lokal sekolah nan bisa di akses lewat wifi oleh semua siswa tanpa memerlukan internet.
- Meningkatkan kapabilitas pembimbing dalam menggunakan teknologi digital: Para pembimbing perlu dibekali sekarang tanpa menunggu ketersedian prasarana internet dengan aplikasi digital offline nan hybrid untuk training dan pendampingan nan memadai untuk dapat memanfaatkan teknologi digital secara efektif dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan Ujian Digital di SMPN 2 Serawai Memanfaatkan Kipin dipadukan dengan Chromebook nan dimiliki Sekolah
Solusi diatas dikenal dengan nama gerai pandai KIPIN sebuah server intelijen berdikari nan berfaedah sebagai sumber pembelajaran digital untuk sekolah tanpa kudu menunggu sampai internet tersedia, sehingga pembinaan kapabilitas digital pembimbing dapat ditingkatkan secepat mungkin.
Penerapan digitalisasi di sekolah-sekolah di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dengan adanya support pemerintah nan merangkul semua pihak dengan mengambil produk KIPIN ialah Kipin Classroom dan Kipin MAX untuk memampukan sekolah menjalankan digitalisasi pembelajaran tanpa internet. Ini bakal membantu dalam meratakan akses pendidikan sehingga tidak ada siswa nan terpinggirkan lantaran hambatan aksesibilitas dan kurangnya sumber daya.
More Information:
Email : [email protected]
Chat : http://wa.me/6281233601047
Web : http://kipin.id