Sri Mulyani Ungkap Biang Kerok Rupiah Bisa Ambrol ke Rp16 Ribu

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

tim | CNN Indonesia

Jumat, 03 Mei 2024 19:45 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pelemahan rupiah ke level Rp16 ribu belakangan ini dipicu bentrok di Timur Tengah. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pelemahan rupiah ke level Rp16 ribu belakangan ini dipicu bentrok di Timur Tengah. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan penyebab nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Bendahara negara itu mengatakan eskalasi bentrok di Timur Tengah merupakan salah satu biang keroknya. Ia mengatakan bentrok itu membikin The Fed condong mempertahankan suku kembang tinggi mereka lebih lama

Kondisi itu menyebabkan terjadinya arus modal portofolio keluar dari negara berkembang dan masuk ke AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menyebabkan penguatan mata duit dolar AS dan melemahnya nilai tukar beragam mata duit dari beragam negara," katanya dalam konvensi pers Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2024, Jumat (3/5).

Sri Mulyani mengatakan indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata duit utama bumi menguat tajam dengan mencapai level tertinggi 106,25 pada 16 April. Dolar AS mengalami apresiasi 4,86 persen dibandingkan level pada akhir 2023.

Perkembangan dolar tersebut memberikan tekanan pada mata duit lainnya, termasuk rupiah. Pada 26 April, sambungnya, rupiah melemah 5,02 persen (year to date/ytd).

Namun, Sri Mulyani mengatakan pelemahan rupiah tetap lebih baik dibandingkan mata duit negara lainnya, seperti yen Jepang nan turun 10,92 persen dan won Korea Selatan melemah 6,34 persen (ytd).

"Perkembangan ini tentu didukung dari respons Bank Indonesia nan terus memperkuat kebijakan," katanya.

Dalam kesempatan nan sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo percaya nilai tukar rupiah bakal kembali menguat hingga akhir tahun ini. Ia percaya rupiah bakal menguat di kisaran Rp16 ribu - Rp15.800 per dolar AS.

Perry mengatakan ada empat argumen BI percaya nilai tukar rupiah bakal kembali menguat. Pertama, kenaikan suku kembang BI Rate. Kedua, penanammodal mulai membeli Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Ketiga, ekonomi Indonesia nan semakin menguat.

"Keempat komitmen BI dengan terus berkoordinasi dengan pemerintah dengan KSSK,"katanya.

(fby/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com