Restoran Seafood AS Red Lobster Ajukan Kebangkrutan Imbas Utang Rp16 T

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 21 Mei 2024 22:25 WIB

Restoran makanan laut Amerika Serikat (AS), Red Lobster mengusulkan permohonan kebangkrutan ke pengadilan. Restoran makanan laut Amerika Serikat (AS), Red Lobster mengusulkan permohonan kebangkrutan ke pengadilan. (AP/Nam Y. Huh).

Jakarta, CNN Indonesia --

Restoran makanan laut Amerika Serikat (AS), Red Lobster mengusulkan permohonan kebangkrutan ke pengadilan.

Pengajuan dilakukan dengan dalih; mereka mempunyai utang lebih dari US$1 miliar alias Rp16 triliun dan duit tunai kurang dari US$30 juta alias Rp480 miliar (kurs Rp16.019).

Melansir CNN, Red Lobster berencana menjual bisnisnya kepada pemberi pinjaman. Padahal Red Lobster mempunyai 578 gerai di 44 negara bagian AS dan Kanada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pengajuan kebangkrutannya, Red Lobster mengatakan mereka melayani 64 juta pengguna per tahun dan menghasilkan penjualan tahunan sebesar US$2 miliar. Namun, para analis dan mantan tenaga kerja Red Lobster mengatakan kesalahan pengelolaan, persaingan, inflasi, dan faktor-faktor lain baru-baru ini menjatuhkan perusahaan.

Kurangnya investasi selama bertahun-tahun dalam pemasaran, kualitas makanan, layanan, dan peningkatan restoran Red Lobster juga membikin perusahaan susah bersaing dengan restoran sigap saji dan jasa sigap saji lainnya nan sedang berkembang.

Red Lobster didirikan pada 1968 oleh laki-laki AS berjulukan William Bristor Darden. Pada 2014, Darden menjual Red Lobster ke perusahaan ekuitas swasta Golden Gate Capital dengan nilai US$2,1 miliar.

Kemudian sejak 2020, pemasok makanan laut Thai Union Group nan berbasis di Thailand telah menjadi pemegang saham Red Lobster terbesar. Thai Union mempunyai 49 persen saham perusahaan.

Namun, Red Lobster mengalami kesulitan di bawah Thai Union. Jumlah pengguna nan datang ke Red Lobster ambruk 30 persen sejak 2019 dan hanya mengalami sedikit peningkatan sejak pandemi covid-19.

Awal tahun ini, Thai Union mengatakan bakal melakukan divestasi dari Red Lobster dan mengalami kerugian sebesar US$530 juta atas investasinya. Mantan tenaga kerja Red Lobster mengatakan upaya pemotongan biaya dan kesalahan strategi nan dilakukan Thai Union telah merugikan perusahaan.

"Thai Union memaksakan pengurangan biaya secara besar-besaran, termasuk banyak perihal nan tolol lantaran merugikan penjualan," kata seorang mantan pelaksana Red Lobster nan tidak mau disebutkan namanya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com