Respons Staf Sri Mulyani soal Jokowi Turun Tangan Urus Kasus Bea Cukai

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) nan bakal turun gunung menyelesaikan persoalan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) nan viral belakangan ini.

Prastowo mengatakan pihaknya menyambut baik niatan Jokowi. Pasalnya, dari porsi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), masalah Bea Cukai sudah dibawa ke rapat ketua (rapim).

Kemenkeu juga sudah berkomitmen menuntaskan sampai ke izin nan menjadi tugas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kita tahu urusan kepabeanan itu bukan hanya Kemenkeu. Ada irisan dengan kementerian/lembaga lainnya. Maka kami berterima kasih berinteraksi Pak Presiden, tentunya sangat membantu mempercepat koordinasi dan mengakselerasi hal-hal nan perlu untuk diselesaikan secara cepat," kata Prastowo di Jakarta, Rabu (15/5).

Menurut Prastowo, komitmen Jokowi selaras dengan niatan Kemenkeu. Ia berambisi cawe-cawe Jokowi mempercepat penyelesaian beragam masalah mengenai Bea Cukai, serta berakibat positif kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Prastowo mengatakan Kemenkeu sudah mengambil sejumlah langkah perbaikan di Bea Cukai. Hal itu seperti identifikasi izin nan memerlukan penyesuaian.

Lalu, pertimbangan sistem, penyempurnaan hasil pertimbangan masukan masyarakat, hingga penyederhanaan standar operasional prosedur (SOP) di lapangan.

"Dari segi sumber daya manusia, sudah dilakukan penguatan teman-teman di lapangan, juga didukung dengan teknis nan baik, sehingga mereka bakal lebih mudah dalam mencari rujukan info sekaligus mengambil keputusan lebih sigap dan lebih baik," imbuh Prastowo.

Jokowi sebelumnya mengatakan bakal segera turun tangan dan memanggil pejabat mengenai untuk membicarakan masalah Bea Cukai.

"Ya kelak bakal kami rataskan di rapat internal," ungkap Jokowi di RSUD Kabupaten Konawe, Selasa (14/5).

Sayang, Jokowi tidak menyebut tanggal pasti kapan rapat tersebut bakal diselenggarakan. Ia hanya mengatakan bakal melakukan pertimbangan menyeluruh pada jejeran Ditjen Bea Cukai mengenai kasus tersebut.

Hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menghadap Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Saya laporkan Bea Cukai dan pembahasan mengenai apa nan terjadi situasi nan dihadapi oleh seluruh jejeran di lapangan nan viral-viral," katanya.

Sri Mulyani menjelaskan penyebab dari banyaknya kasus viral Bea Cukai ke Jokowi. Beberapa kasus disebabkan peraturan dan prosedur nan kudu diperbaiki.

Ia mengatakan ada pula aspek perkembangan teknologi nan pesat. Hal itu membikin volume aktivitas dan beban nan ditanggung Bea Cukai semakin banyak.

"Kami bakal terus mengambil langkah-langkah untuk perbaikan untuk memperbaikinya," ujar Sri Mulyani.

Bea Cukai memang tengah menjadi perhatian publik. Warga berteriak tentang sejumlah perlakuan Bea Cukai nan mempersulit peralatan masuk dari luar negeri.

Beberapa kasus Bea Cukai nan viral adalah pengiriman sepatu seharga Rp10 juta nan dipungut bea masuk Rp30 juta, pengiriman peralatan untuk sekolah luar biasa (SLB), dan pengiriman action figure.

Selain itu, ada kasus norma nan menyeret Bea Cukai. Eks Kepala Bea Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Darmanto didakwa menerima gratifikasi dan melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Eko didakwa menerima duit dari para pengusaha dengan total nilai Rp23,5 miliar lebih selama menjabat.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com