Respons Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Bos Garuda Colek Wishnutama

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Minggu, 12 Mei 2024 13:46 WIB

Bos Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan Wishnutama pun tak setuju dengan iuran biaya kekal pariwisata nan dibebankan ke tiket pesawat. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memberi sinyal tidak setuju usul iuran pariwisata dibebankan ke tiket pesawat. (CNN Indonesia/Fajrian)

Jakarta, CNN Indonesia --

Bos Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memberi sinyal tak sepakat terhadap wacana dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Cs untuk membebankan iuran pariwisata dalam tiket pesawat.

Irfan menegaskan bukan tak setuju dengan upaya pemerintah membentuk biaya kekal pariwisata. Namun, dia keberatan jika itu dipungut dalam tiket pesawat nan akhirnya bakal mengerek harga.

"Nampaknya Pak Wishnutama juga enggak setuju, kan. Masih panjang, lah, diskusinya," ucap Irfan saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (12/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wishnutama adalah sosok kenamaan dalam industri imajinatif dan pariwisata. Ia juga mantan menteri pariwisata dan ekonomi imajinatif 2019-2020.

Irfan tak merinci alasannya membawa nama Wishnutama. Ia hanya menekankan sepakat dengan biaya pariwisata, asalkan tidak dipungut dalam corak tambahan biaya tiket pesawat.

"Karena memang salah satu langkah untuk meningkatkan event tourism dan sekarang jika diperhatikan event-event itu nan sorong pergerakan turis. Kalau di Indonesia (ada) Mandalika, di Singapura (konser) Taylor Swift, tapi jangan lewat nilai tiket," tegasnya.

Irfan juga mempertanyakan mengenai rumor beredar bahwa hanya turis luar negeri nan bakal dipungut iuran pariwisata tersebut. Ia punya dua pertanyaan kepada pemerintah mengenai skema tersebut.

Pertama, gimana negara membedakan iuran itu hanya dikenakan untuk orang asing alias bukan.

"Kedua, Anda bicara untuk penerbangan nan masuk ke Indonesia, berfaedah nan pulang haji alias umroh dikenakan juga, dong? Saya tanya, bukan ngenyek. Artinya mesti pas, lah," tutup Irfan.

Hingga sekarang, rapat koordinasi di instansi Luhut mengenai iuran biaya pariwisata via tiket pesawat belum ada kejelasan. Jadwal semula pada Rabu (24/4) sudah dipastikan batal.

Akan tetapi, Menko Marves Luhut belakangan menyebut iuran pada tiket pesawat merupakan perihal lumrah di negara lain. Walaupun, dia belum menegaskan apakah rencana ini batal alias tetap jalan terus meski diprotes banyak orang.

(skt/wis)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com