Jakarta, CNN Indonesia --
Bakpia Kurnia Sari telah menjadi bukti nyata gimana Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI membantu UMKM berkembang pesat. Didirikan sejak tahun 1962, upaya nan dimiliki oleh Riyanto ini telah melewati pasang surut dan sekarang menjelma menjadi salah satu ikon kuliner Yogyakarta.
Di tengah gempuran kuliner kekinian, Bakpia Kurnia Sari tetap teguh berdiri, memanjakan lidah pecinta kuliner dengan kelezatan bakpia nan melegenda. Berawal dari upaya mini nan dirintis orang tua, Riyanto, sang penerus, membawa upaya ini ke level nan lebih tinggi.
Di tangan dinginnya, resep bakpia tradisional diolah dengan sentuhan modern, menghasilkan rasa nan tak lekang oleh waktu. Tak heran, Bakpia Kurnia Sari selalu menjadi primadona oleh-oleh unik Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu, sebelum punya toko sendiri, saya dan family hanya menjajakan bakpia ini dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya," ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (31/5).
Bahkan, dia melanjutkan, pada masa itu dia belum mempunyai karyawan, sehingga kudu mengerjakan proses produksi sendiri. Kini, usahanya telah berkembang pesat dengan mempunyai 10 outlet di Yogyakarta dan mempekerjakan 200 tenaga kerja untuk produksi saja.
Meski sudah sangat berkembang, tetap saja upaya nan dijalani oleh Riyanto tetap perlu pendanaan dalam jumlah nan tak sedikit.
Terlebih, saat ini dia kudu bayar biaya produksi bakpia untuk ke-10 outletnya dan menggaji seluruh tenaga kerja nan dipekerjakan. Itulah mengapa, dia memutuskan untuk mengusulkan pinjaman KUR BRI.
KUR BRI ini pertama kali dia ketahui lantaran tak sengaja memandang sebuah iklan. Menurut Riyanto, kembang KUR sangat terjangkau bagi pelaku UMKM sepertinya. Sehingga, perihal tersebut semakin meyakinkan dirinya untuk mengambil pinjaman melalui KUR BRI.
"Bunga KUR dari BRI ini murah sekali menurut saya. Saya bisa meminjam duit sebanyak Rp500 juta untuk upaya saya," tegasnya.
Adapun pinjaman nan dia terima itu digunakan untuk operasional upaya secara keseluruhan, termasuk membeli bahan-bahan untuk pembuatan bakpia dan mesin-mesin pendukung nan diperlukan.
Riyanto berambisi ke depannya BRI dapat memberikan pinjaman KUR dalam jumlah nan lebih besar untuk mendukung perkembangan usahanya.
"Dan saya juga berambisi agar upaya Bakpia Kurnia Sari bisa semakin berkembang, menambah outlet lagi, dan semakin diminati oleh para konsumen," tutupnya.
Sebagai informasi, bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) nan memerlukan modal untuk pengembangan usaha, bisa langsung mengusulkan biaya KUR di Bank BRI. Fasilitas ini diperuntukkan bagi calon pengguna nan mempunyai upaya produktif dan layak serta belum pernah menerima kredit/pembiayaan investasi/modal kerja komersial.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyebut saat ini BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR sebesar Rp165 triliun pada 2024. Ia optimistis sasaran tersebut dapat tercapai dengan adanya percepatan graduasi alias upaya untuk membikin pengguna eksisting naik kelas.
"Untuk tahun ini kami bakal salurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta pengguna dari pipeline sebanyak 7 juta. Kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita naik kelaskan," ujar Supari.
Kisah Bakpia Kurnia Sari merupakan bukti nyata gimana Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI bisa membantu UMKM berkembang pesat. Diharapkan kisah kegigihan, inovasi, dan support pendanaan nan tepat ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya mini lainnya untuk mencapai puncak kesuksesan.
(rir)