PIS Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Perkuat Posisi di Asia Tenggara

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina International Shipping (PIS) menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), ialah Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia. Langkah ini memperkuat posisi PIS sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara.

Di mana dua VLGC baru tersebut bakal dioptimalkan untuk mengangkut komoditas LPG dan petrokimia berupa propylene maupun amonia, serta ditujukan untuk perdagangan di rute internasional.

Kapal-kapal ini tergolong raksasa dengan panjang mencapai 300 meter alias setara dua kali lapangan bola, dan mempunyai kapabilitas 91.000 m3.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia diproduksi oleh salah satu galangan kapal terbesar di dunia, Hanhwa Ocean, Korea Selatan. Peluncuran dilakukan di galangan kapal Hanhwa - Okpo Shipyard, Korea Selatan.

Dalam peluncuran ini turut dihadiri oleh Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari, Chargé d'Affaires Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul Zelda Wulan Kartika, Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra, dan Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri.

Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari menyambut baik kehadiran dua VLGC terbaru milik PIS ini. Sebab, kapal ini bakal memperkuat peran PIS sebagai urat nadi pengedaran daya di Indonesia sekaligus mengharumkan industri maritim Indonesia di kancah global.

"VLGC ini bukan sekedar kapal, tapi testamen kerjasama internasional, kecanggihan teknologi, dan komitmen tak tergoyahkan dalam mendukung ketahanan daya Indonesia," kata Rabin, Kamis (9/5).

"Kolaborasi internasional ini, kami yakini bisa mendorong kapabilitas PIS , sebagai bagian dari Pertamina, dalam memperkuat prasarana energi," ujarnya.

Apalagi, kata dia, dua kapal ini datang di momen nan tepat dan memainkan peran krusial dalam menyalurkan LPG, daya nan lebih ramah lingkungan untuk industri dan rumah tangga.

"Kehadiran VLGC ini juga bentuk dedikasi dalam memperkuat industri maritim Indonesia, seiring dengan ekspansi armada nan lebih modern dan terbaru," ujar Rabin.

"Kita menciptakan kesempatan baru untuk tenaga kerja nan lebih terampil, dan tentunya meningkatkan posisi Indonesia sebagai nan terdepan di industri perkapalan regional," kata Rabin.

CEO PIS Yoki Firnandi menyebut penambahan dua armada tanker VLGC menjadikan PIS sebagai salah satu pemilik kapal VLGC terbanyak di Asia Tenggara, dengan total tujuh kapal VLGC.

"Semakin bertambahnya armada VLGC nan lebih ramah lingkungan, juga menunjukkan komitmen PIS untuk mendukung transisi daya dan upaya nan berkelanjutan," ujar CEO PIS Yoki Firnandi.

Sebagai informasi, VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia merupakan kapal tanker gas raksasa terbesar di bumi nan menggunakan teknologi terkini dan ramah lingkungan.

Nama kembang Caspia melambangkan kesuksesan dan kenangan, sementara kembang Dahlia melambangkan kebahagiaan dan penghormatan.

Tanker baru kebanggaan PIS ini juga bakal langsung beraksi di rute internasional, dengan pelayaran pertamanya dari Houston, Amerika Serikat, pada awal Mei 2024.

Saat ini terdapat 419 tanker VLGC nan berlayar di seluruh dunia, dengan rata-rata usia kapal di 10,08 tahun. Dengan penambahan 2 armada baru, PIS sekarang mempunyai 7 tanker VLGC dengan rerata usia 3,42 tahun.

"Rerata usia kapal VLGC PIS nan tergolong belia ini menjadi kelebihan tersendiri, terutama dari sisi kualitas operasional kapal nan tentunya lebih andal, memenuhi izin terkini, pemanfaatan teknologi baru nan bisa menekan emisi gas buang lebih rendah, serta lebih berkekuatan saing," tambah Yoki.

Deretan VLGC milik PIS nan sudah ada sebelumnya adalah; Pertamina Gas 1, Pertamina Gas 2, Pertamina Gas Amaryllis, Pertamina Gas Tulip, dan Pertamina Gas Bergenia.

Terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, langkah ini menjadi bukti Pertamina melalui subholding Integrated Marine Logistics (IML) terus garang dan berkomitmen dalam memasuki pasar dunia dan sejajar dengan perusahaan bergengsi bumi lainnya.

"Tidak hanya dari sisi jumlah kapal, namun VLGC Caspia dan Dahlia juga sudah berteknologi dual fuel dan ramah lingkungan, teknologi ini juga sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam menjalankan upaya hijau dan sesuai dengan penerapan ESG di Pertamina yg mengutamakan Environment, Social, and Governance," ujar Fadjar.

Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia punya beberapa kelebihan seperti, elastisitas muatan nan tertinggi di kelasnya hingga 39 kombinasi muatan.

Kemudian, akomodasi akomodasi anti pembajakan (full accommodation anti-piracy) untuk keamanan dan kenyamanan kru kapal. Bahkan, VLGC Pertamina Gas Dahlia langsung dikelola PIS dan diawaki oleh 100% kru Indonesia.

Sejalan dengan komitmen keberlanjutan Pertamina, kedua kapal juga dilengkapi dengan energy saving device dan shaft generator nan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon, serta menggunakan teknologi ramah lingkungan Dual Fuel dan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mengurangi polusi hujan masam (NOx).

Total armada kapal milik PIS sekarang menjadi 102 unit, termasuk Very Large Crude Carrier (VLCC), VLGC, Suezmax dan kapal ukuran lainnya. 60 kapal di antaranya beraksi di rute internasional.

(inh)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com