Jakarta, CNN Indonesia --
PT Pertamina (Persero) menjalin kerjasama dengan Japan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energy (JCCP) untuk mengatasi tantangan transisi energi, khususnya trilema energi.
Kolaborasi itu ditandai dengan penyelenggaraan Memorandum of Understanding (MoU) Exchange mengenai "Collaboration in The Field of Capability Development & Technical Cooperation in The Energy Sector" di Jakarta pada Senin (13/5).
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menjelaskan, kerjasama dengan JCCP mencakup tiga aspek potensial. Pertama, aspek capacity development meliputi konservasi daya dan digitalisasi berkelanjutan. Kedua, Women Empowerment nan berfokus pada pengembangan pekerjaan dan pemberdayaan perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga, aspek Technical Assistance, meliputi inisiatif penelitian nan didukung oleh JCCP, termasuk studi mengenai penerapan teknologi reformasi CO2 di Indonesia, pengembangan agro forestation of rubber tree untuk memproduksi carbon neutral oil, dan pengembangan Sustainable Aviation Fuel," ujar Emma.
Chief Executive Officer (CEO) JCCP, Tsuyoshi Nakai menyampaikan apresiasi atas kerjasama ini. Menurutnya, hubungan upaya dengan Pertamina sudah terjalin sejak lama.
Tsuyoshi Nakai menambahkan, penandatanganan perjanjian tersebut turut menjadi bagian aktivitas Asia Zero Emission Community (AZEC) nan diselenggarakan pada akhir 2023 lalu. Pada arena itu, baik pemerintah Indonesia maupun Jepang sama-sama memberi support penuh.
"Untuk memperkuat hubungan, maka dibentuk forum perbincangan kerja sama sebagai sarana berbincang pencapaian kerjasama dan rencana ke depannya," tuturnya.
Sementara, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa MoU ini merupakan penanda bahwa kedua pihak naik ke level nan lebih solid dalam kolaborasi.
"Sekaligus merupakan bukti komitmen untuk menciptakan inovasi, melakukan upaya nyata menciptakan kerja sama saling menguntungkan baik bagi Pertamina maupun JCCP untuk mengakselerasi transisi daya dalam perihal penyiapan SDM dan proyek-proyek energi," ujar Fadjar.
Pada kesempatan nan sama, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Agus Cahyono Adi menyatakan Kementerian ESDM mendukung upaya kerjasama nan dilakukan.
Agus menilai, perihal ini krusial lantaran Pertamina merupakan angan pemerintah untuk menjadi pemimpin dan pionir menuju sasaran net zero emission di masa mendatang.
MoU Exchange dilakukan oleh Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini berbareng dengan Chief Executive Officer JCCP Tsuyoshi Nakai, disaksikan oleh Economic Minister Embassy of Japan in Indonesia Ueda Hajime, Special Counselor Haruhiko Ando dan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]