Pertamina Beberkan 2 Strategi Capai Komunitas Ekonomi ASEAN

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia melalui Pertamina selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan mendukung penuh upaya pencapaian ASEAN Economic Community (AEC) 2045 lewat penerapan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Post-2025 Development, ialah cetak biru kerja sama daya regional di ASEAN.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati selaku Council Member ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE) Indonesia mengatakan, arah APAEC sejalan dengan visi Komunitas ASEAN 2045. Nicke optimis, hasilnya bakal dapat memaksimalkan pembuatan kebijakan nan mendukung penerapan kerja sama daya multilateral ASEAN.

Pada helatan ASCOPE Mid-Year Task Force Meeting 2024 di Bali pada 27-30 Mei 2024, Nicke mengungkapkan usulan berupa dua strategi berbasis dampak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertamina mengusulkan agar area program diperluas nan intinya mencakup keamanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan minyak dan gas bumi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pertamina menyajikan dua usulan Outcome-Based Strategies," ujar Nicke pada sesi ASCOPE Leadership Forum.

Adapun kedua usulan Outcome-Based Strategies dari Pertamina adalah, pertama, memajukan Konektivitas Jalur Pipa Gas Trans-ASEAN (TAGP). Untuk itu, Pertamina mengusulkan agar aksesibilitas dan konektivitas gas/LNG melalui jaringan pipa bentuk dan virtual, serta terminal regasifikasi ditingkatkan.

"Program Jalur Pipa Gas Trans-ASEAN kudu terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Satuan Tugas Advokasi Gas ASCOPE telah melakukan upaya progresif, di mana MoU antar-negara diperpanjang hingga 2034 dan mencakup lebih banyak prasarana termasuk prasarana jalur pipa virtual untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di wilayah ASEAN," papar Nicke.

Kedua, Pertamina mengusulkan untuk meningkatkan keamanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan daya melalui empat rencana tindakan dari hulu ke hilir. Empat rencana itu termasuk pemetaan sumber daya minyak dan gas regional, serta sistem penyeimbangan pasokan-permintaan di luar jalur pipa untuk mendukung ketahanan daya dan pertumbuhan ekonomi regional.

Rencana berikutnya, pengembangan bagian hulu dengan menerapkan teknologi rendah karbon sseperti dekarbonisasi, reduksi metana, CCS/CCUS, LNG rendah karbon. Rencana ketiga, peningkatan penggunaan sumber daya nan terdiversifikasi dengan memanfaatkan turunan gas seperti metanol, hidrogen, dan amonia untuk mendukung solusi rendah karbon.

Terakhir, pembentukan ASEAN Center of Excellence for Oil, Gas and Bioenergy untuk meningkatkan kapabilitas dan keahlian dalam teknologi rendah karbon sebagai bentuk support terhadap sasaran Net Zero Emissions.

Pada forum nan sama, Nicke kembali menekankan bahwa penyelarasan strategi daya melalui kerjasama untuk mencapai faedah nan optimal bagi masing-masing perusahaan dan negara adalah penting.

"Melalui tindakan kolektif dan solusi inovatif, kita dapat memperkuat prasarana dan ketahanan daya kita, memastikan masa depan daya nan kondusif dan berkepanjangan di area ASEAN. Mari kita maju bersama, berkomitmen untuk mencapai tujuan berbareng demi kepentingan semua negara anggota," ujar Nicke.

Tak hanya Pertamina nan mewakili Indonesia, negara-negara peserta ASCOPE pun bergantian menyampaikan rencana dan pengembangan upaya masing-masing untuk mendukung APAEC, termasuk membuka potensi kerja sama bilateral.

Tran Hong Nam selaku ketua kesekretariatan ASCOPE, ASCOPE Secretary In Charge (ASIC) menyatakan apresiasi terhadap gelaran obrolan antar-negara ini. Tran menilai, obrolan para pemimpin perusahaan bakal dapat menghasilkan inisiatif kolaboratif, sekaligus sebagai akomodasi pertukaran pengetahuan.

Menurut Tran, perihal itu sangat krusial guna menghadapi beragam tantangan pada sektor daya ASEAN.

"Saya berambisi peserta forum kepemimpinan hari ini dapat berbagi perspektif pandang baru dalam pengembangan APAEC di mana national oil company ASEAN berbagi relevansi dan mengetahui lansekap sektor daya kita di masa mendatang," kata Tran.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com