Peritel Ungkap Beli Gula Dibatasi Demi Basmi Spekulan

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengungkap pembatasan pembelian gula oleh sejumlah ritel dilakukan untuk mengurangi spekulan.

Menurut Roy, ada sejumlah oknum nan membeli gula di ritel modern sesuai dengan nilai satuan tertinggi (HET), tetapi dijual kembali ke konsumen dengan nilai nan lebih tinggi.

Selain itu, pembatasan gula juga dilakukan sebagai salah satu upaya untuk pemerataan pengedaran agar semua masyarakat bisa memenuhi kebutuhan gula pasir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakan pembatasan itu bukan lantaran (stok) kosong alias kurang, tetapi pemerataan setiap masyarakat bisa menikmati dengan nilai terjangkau, dan mengurangi potensi aktivitas spekulan," kata Roy di Epicentrum Mall, Jakarta Selatan, Selasa (7/5).

"Karena kita ritel, itu alim izin dan kita bisa memastikan kita mengikuti HET, sehingga dimanfaatkan oleh potensi-potensi spekulan mengambil keuntungan," sambungnya.

Roy menjelaskan nilai gula di ritel selalu stabil di Rp17.500 per kilogram (kg). Sementara pedagang toko kelontong non ritel alias penjual perseorangan bisa menjual gula di nilai Rp18 ribu-Rp18.200 per kg.

"Jadi jika ada spekulan nan membeli Rp17.500 dalam jumlah banyak, kemudian menjualnya tetap bisa. Ada nan punya yang, tengkulak, ijon, dia beli lantaran dia tahu ritel Rp17.500, dia jual Rp18 ribu," jelas Roy lebih lanjut.

Ia pun memastikan Aprindo tidak pernah menginisiasi pembatasan pembelian gula di toko ritel.

"Aprindo enggak pernah menginisiasi hal-hal nan menjadi bagian rutin nan dihadapi pelaku ritel. Aprindo lebih banyak menginisiasi untuk gimana ketersediaan, mengkomunikasikan ke pemerintah dan relaksasi jika memang diperlukan," tegasnya.

Gula di sejumlah toko ritel modern sempat langka selama beberapa waktu terakhir.

Salah satu kelangkaan terjadi di Indomaret di area Otista, Jakarta Timur. Ardita, petugas di Indomaret tersebut mengatakan kelangkaan terjadi sejak beberapa waktu belakangan ini.

"Banyak banget nan nanyain gula, setiap hari pasti ada nan bertanya 1 alias 2 orang," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/4) lalu.

Ia bercerita pasokan gula terakhir masuk ke toko nan dijaganya sejak seminggu sebelum Lebaran lalu. Saat itu pasokan masuk sebanyak dua karung gula berisi 20 kg.

Saat masuk, nilai gula berangsur naik dari Rp16 ribu menjadi Rp17.500 per kg.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com