Pengusaha Ungkap Alasan Harga Sepatu Lokal Kalah Saing dengan Impor

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Pengusaha alas kaki mengungkapkan patokan pemerintah membikin harga sepatu produksi dalam negeri kalah saing dengan produk impor, terutama ilegal.

Hal ini membikin banyak pelaku upaya tertekan. Bahkan, ada nan tutup seperti pabrik sepatu Bata baru-baru ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengatakan sejak 2019-2022 tantangan terbesar bagi industri dasar kaki adalah bea masuk tambahan (safeguards) untuk bahan baku tekstil alias kain nan tentu menambah besaran biaya produksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tak diperpanjang lagi, patokan terbaru mengenai larangan terbatas (lartas) kembali muncul melalui Permendag Nomor 36 Tahun 2024. Hal ini menambah beban bagi pelaku industri.

"Dengan penambahan beban lartas untuk bahan baku, produk dasar kaki buatan Indonesia menjadi kalah nilai dengan produk-produk khususnya impor ilegal," ujar Firman kepada media, Senin (6/5).

Kondisi itu pulang nan dinilai menjadi salah satu penyebab banyak industri dasar kaki bertumbangan. Sebab, beban produksi membikin nilai jual sepatu menjadi mahal dan pada akhirnya kalah saing dengan produk impor ilegal.

Karenanya, dia berambisi pemerintah bisa memberikan solusi dengan menyediakan bahan baku terjangkau di tengah banyaknya patokan nan membebani.

"Untuk bisa memperkuat dan ekspansi, industri dasar kaki menagih pemerintah untuk dapat menyediakan bahan baku nan kompetitif. Sehingga industri dasar kaki bisa memperkuat dan apalagi bisa untuk ekspansi. Tanpa support bahan baku nan kompetitif, susah bagi industri dasar kaki bersaing dengan produk impor ilegal," jelasnya.

Lanjutnya, andaikan pemerintah membikin kebijakan tanpa solusi, maka nan menjadi korban adalah masyarakat. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dinilai bakal tetap berlanjut.

Selain itu, dia pun menagih janji pemerintah untuk memastikan impor terlarangan dibasmi. Sebab, sampai saat ini tetap banyak peralatan impor tak resmi beredar terutama di e-commerce.

"Pendekatan birokrasi dalam penanganan impor terlarangan bukan perihal baru lagi. Tarik ulur izin tata niaga dari border ke post-border kembali lagi menjadi border rasanya bukan perihal baru," pungkasnya.

PT Sepatu Bata Tbk sebelumnya menutup operasional pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, per 30 April 2024.

Corporate Secretary Sepatu Bata Hatta Tutuko mengatakan perusahaan menutup operasional lantaran merugi di tengah menurunnya permintaan.

"Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," katanya seperti dikutip dari keterbukaan info Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/5).

Ia menuturkan Bata telah melakukan beragam upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi covid-19. Di lain sisi, perubahan perilaku konsumen nan begitu sigap juga menjadi tantangan.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com