Jakarta, CNN Indonesia --
Dalam bumi nan serba digital ini, keamanan finansial menjadi perhatian utama. Oleh lantaran itu, rumor viral di media sosial menyerukan penarikan duit secara massal dari bank baru-baru ini memicu kekhawatiran masyarakat lantaran tindakan oknum nan tidak bertanggung jawab.
Namun, kekhawatiran tersebut ditepis oleh Pengamat Perbankan dan Praktisi Pembayaran, Arianto Muditomo. Menurutnya, menyimpan duit di bank dijamin kondusif dan tidak bakal tiba-tiba hilang.
"Ya (dijamin tidak hilang). Karena di bank, pencatatan saldo pengguna dilakukan berlapis, mulai dari transaksi setor-tarik-transfer, rekening surat kabar mutasi, saldo list dan dimonitor setiap saat oleh sistem perbankan," katanya kepada detikcom, Senin (29/4), seperti dikutip CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, dia melanjutkan, ada juga jejak audit nan mencatat setiap aktivitas terhadap akun nasabah. Hal ini tidak terlepas dari model upaya perbankan nan heavily regulated, apalagi sangat diawasi rupiah demi rupiah sampai nomor terkecilnya apalagi dalam sen.
Ini menunjukkan bahwa perbankan bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga tentang memastikan keamanan dan transparansi penuh atas biaya nan dipercayakan kepada mereka.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, mengatakan kasus biaya pengguna nan lenyap hanya ulah satu alias dua oknum. Dia menyebut kasus tersebut jangan sampai digeneralisasi.
"Kasus itu menimpa satu dua nasabah. Sementara pengguna bank ratusan juta jumlahnya. Itu juga dikarenakan pengguna yg teledor tidak berhati-hati," ujarnya.
Dia pun mewaspadai andaikan seruan itu terus masif, bakal berakibat pada perekonomian Indonesia. Menurutnya, perbankan merupakan jantung perekonomian dalam negeri.
Ia mengingatkan masyarakat bahwa menyalahkan bank dapat berakibat pada krisis serupa dengan nan terjadi pada 1998-1999, nan bakal menyulitkan kita sendiri.
"Kita sendiri nan bakal susah. Emang kita mau kita krisis lagi?" lanjut dia.
Piter pun menegaskan tidak ada penjahat di bank. Kasus biaya lenyap nan terjadi, hanya menimpa beberapa pengguna saja.
Sebagian besar pun lantaran ulah pengguna itu sendiri. Oleh lantaran itu, pengguna perlu menjaga kerahasiaan info pribadi dan berhati-hati saat menggunakan jasa perbankan online.
(rir)