Pemkab Badung Bangun Infrastruktur Publik yang Efektif dan Transparan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Kabupaten Badung, Bali, dikenal sebagai salah satu wilayah wisata paling terkenal di Indonesia. Seiring dengan perkembangan pariwisata, kebutuhan bakal prasarana publik nan memadai pun semakin meningkat.

Guna menjawab tantangan tersebut, Di bawah kepemimpinan Bupati I Nyoman Giri Prasta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab Badung) telah menerapkan beragam strategi dan penemuan dalam membangun prasarana publik nan efektif.

Salah satu pilar utama dalam pembangunan prasarana Badung adalah transparansi. Pemkab Badung telah menerapkan transparansi pengelolaan anggaran dengan bekerja sama erat dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Giri Prasta menekankan bahwa transparansi ini kudu dibarengi dengan sistem tata kelola nan kuat dan pejabat nan tegak lurus dalam menjalankan tugasnya. Ia pun memberikan contoh, pihaknya mewajibkan setiap Desa Adat di Badung saat menggelar upacara menggunakan sistem pengelolaan biaya secara online dan realtime.

"Ini bakal menjadi transparan tata kelola keuangannya, bisa dipantau dan dilihat oleh semua penduduk setiap detiknya," ujarnya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (20/5).

Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Giri Prasta melanjutkan, Badung melangkah menuju masa depan dengan hati dan inovasi. Sad Kerti Loka Pala, enam upaya menjaga kesucian dan keseimbangan jagat alam semesta, menjadi pedoman utama dalam setiap langkah.

Wanakerti, salah satu pilar Sad Kerti Loka Pala, diwujudkan melalui kerjasama selaras antara pemerintah dan masyarakat pesisir. Wanakerti menjadi kompas nan menuntun Badung menuju kejayaan nan lestari dan sejahtera.

"Jagat kertih menghasilkan kemampuan, kepintaran dan olah pikir. Pemimpin kudu bisa merubah, memandang dengan mata, hati, dan telinga," tegas dia.

Ia pun menilai kunci keberhasilan Kabupaten Badung bukan semata-mata lantaran dirinya sebagai bupati maupun bukan lantaran siapa-siapa. Menurutnya, keberhasilan itu merupakan hubungan erat Pemkab Badung nan bersinergi beserta Forkopimda Badung dan Bali.

Terlebih, Kabupaten Badung mempunyai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung pada 2024 sebesar Rp9,5 triliun lebih. Sementyara pendapatan wilayah ditetapkan sekitar Rp9,5 triliun, salah satunya dari pendapatan original wilayah (PAD) sekitar Rp8,5 triliun.

Kemudian shopping wilayah sekitar Rp 9,6 triliun. Terdiri dari shopping operasional sekitar Rp6,1 triliun, shopping modal Rp2,1 triliun, hingga shopping transfer Rp1,2 triliun.

Pariwisata Berkelanjutan

Pemkab Badung berkomitmen untuk mencanangkan pariwisata berkepanjangan alias sustainable tourism di Pulau Dewata. Dengan konsep ini, maka pengembangan pariwisata nan memperhitungkan sepenuhnya akibat ekonomi, sosial, dan lingkungan saat ini maupun masa depan, dengan tetap memegang teguh nilai dan spirit budaya lokal Bali.

Salah satu lokasi wisata berbasis sustainable tourism di Badung, adalah Sangeh Monkey Forest. Di sini visitor dapat memandang langsung kediaman alami dari ratusan monyet berbuntut panjang, sekaligus mengenal lingkungan alam nan masuk dalam area rimba lindung Bali.

Sangeh Monkey Forest juga menjadi tempat suci bagi masyarakat Hindu di Bali. Terdapat dua pura di tengah rimba nan disakralkan, ialah Pura Melanting dan Pura Bukit Sari.

Arsip Pemkab BadungInfografis. (Foto: Arsip Pemkab Badung)

Tidak hanya itu, Pemkab Badung juga berkomitmen untuk menjadikan seluruh desa/kelurahannya sebagai role model ramah wanita dan peduli anak di 2024. Salah satu komitmen itu diwujudkan dengan menyediakan fasilitas call center untuk menampung pengaduan alias laporan mengenai tindak kekerasan dan perundungan terhadap wanita maupun anak.

"Kami sudah menerapkan program ini di beberapa desa/kelurahan menjadi desa/kelurahan nan ramah wanita dan peduli anak. Ini adalah motivasi gimana kami bisa memperhatikan dan memberikan keleluasaan kesetaraan kelamin pada kaum perempuan, begitu juga perlindungan pada anak," papar Giri Prasta.

Ia menambahkan, Pemkab Badung juga telah membangun akomodasi ruang publik ramah anak seperti ruang anak di instansi desa dan akomodasi ruang hijau di tingkat kabupaten dan desa. Upaya ini sejalan dengan program nasional nan digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Sebagai informasi, Kabupaten Badung mempunyai luas wilayah sebesar 418,52 km² dan terbagi menjadi 6 kecamatan, Kuta Selatan, Kuta, Kuta Utara, Mengwi, Abiansemal, dan Petang. Terdapat 62 desa/kelurahan dan 12 desa adat. Ibu kota Badung berada di Mangapura.

Pada akhir 2023, jumlah masyarakat Badung sebanyak 530.226 jiwa. Kabupaten ini dulunya berjulukan Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan pada akhir abad ke-18.

(ory/ory)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com