Liputan6.com, Jakarta- PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia mulai memasang sasaran ambisius buat para wasit di Tanah Air.
Tak hanya timnas nan diharapkan mentas saat Piala Dunia, para pengadil juga ditargetkan bisa mulai memimpin pertadingan turnamen sepak bola terakbar, setidaknya pada 2030 mendatang.
Sebagaimana diketahui, PSSI saat ini memang begitu serius menyusun program serta mengatur jenjang pekerjaan bagi wasit, mulai dari kelas C3 sebagai tingkat terendah, sampai naik level ke C2 dan C1.
Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria pun berambisi upaya ini bakal berujung pada lahirnya talenta-talenta wasit nan bisa memimpin turnamen sepak bola akbar.
Bukan hanya tim nasional, ke depannya para wasit Indonesia juga dibebani sasaran untuk berkecimpung di Piala Dunia, selambat-lambatnya pada 2030.
"Bukan tidak mungkin 10 tahun ke depan, kita bisa mengidentifikasi talenta dan melanjutkan pembinaan dengan metode berkepanjangan nan sudah dirancang PSSI," ucap Ratu Tisha saat menghadiri rangkaian aktivitas C1 Referee Refreshment Course di Kinasih Bogor pada akhir pekan lalu.
Berita video sederet keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov, nan dinilai tidak setara pada laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara Qatar U-23 vs Timnas Indonesia U-23.
PSSI Mulai Rekrutmen Wasit Muda
Lebih lanjut, melansir situs resmi PSSI, federasi sepak bola Indonesia juga telah memulai rekrutmen wasit C3 dengan sasaran usia di bawah 22 tahun.
Hal ini dilakukan lantaran menimbang pekerjaan wasit pada umumnya mencapai puncak ketika menginjak usia 40 hingga 42 tahun.
"Kami memandang pekerjaan wasit pada umumnya mencapai puncak di usia 40 hingga 42 tahun, sehingga dengan persiapan sejak muda, mereka bakal mempunyai kematangan, pengalaman, dan kondisi bentuk prima saat mencapai usia tersebut," jelas Tisha.
Tentang Pelatihan Wasit PSSI
Sebagai informasi, program C1 Referee Refreshment Course nan digelar di Bogor pada Minggu (3/11/2024) merupakan rangkaian training nan dimaksudkan untuk memberi pemahaman seputar Law of The Game (LOTG), VAR, praktik lapangan, kejadian offside, hingga manajemen permainan.
Fariba Hitaba selaku salah satu instruktir dalam program ini menyampaikan, ada beberapa tes mulai dari trivia test, video test, hingga presentation test nan turut dilakukan dengan maksud melahirkan calon pembimbing berkualitas.
Selaras dengan perihal itu, Waketum PSSI Ratu Tisha Destria pun menyebut pihaknya bakal terus berfokus pada program untuk mengembangkan kualitas wasit nasional. Harapannya, Indonesia pada waktuya turut bisa menghasilkan pengadil nan punya kapabilitas memimpin turnamen kelas dunia.
"Sejak tahun lalu, kami sudah memulai program ini dengan sasaran jelas, membangun fondasi bagi wasit Indonesia nan berpotensi memimpin di panggung dunia," tandas Tisha, dinukil dari situs resmi PSSI.