Mengenal KRIS, Pengganti Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 14 Mei 2024 10:12 WIB

Jokowi menghapus kelas iuran BPJS Kesehatan I, II, dan III mulai 30 Juni 2025 dan menggantinya dengan KRIS. Berikut beda kelas BPJS dengan KRIS. Jokowi menghapus kelas iuran BPJS Kesehatan I, II, dan III mulai 30 Juni 2025 dan menggantinya dengan KRIS. Berikut beda kelas BPJS dengan KRIS. (ANTARA FOTO/FAUZAN).

Jakarta, CNN Indonesia --

Jokowi menghapus kelas iuran BPJS Kesehatan I, II, dan III mulai 30 Juni 2025.

Sebagai gantinya, pemerintah bakal menerapkan Kelas Rawat Inap Standar Jaminan Kesehatan Nasional (KRIS JKN) namalain kelas standar di seluruh rumah sakit (RS).

Penghapusan itu tertuang dalam tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Pasal 103B ayat 1 beleid nan diteken Jokowi pada 8 Mei lampau tersebut penerapan KRIS paling lambat 30 Juni 2025.

"Penerapan akomodasi ruang perawatan pada pelayanan rawat inap berasas kelas rawat inap standar dilaksanakan secara menyeluruh untuk rumah sakit nan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 30 Juni 2025," bunyi pasal tersebut.

Lalu apa sebenarnya KRIS?

Mengutip perpres tersebut, KRIS adalah standar minimum pelayanan rawat inap nan kudu diterima oleh peserta program Jaminan Kesehatan Nasional.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono pada Juni 2023 lampau pernah mengatakan penerapan KRIS menitikberatkan pada perbaikan tempat tidur.

Dengan perbaikan ini, pasien kelas I BPJS Kesehatan nan selama ini menempati bilik dengan kapabilitas 1-2 orang per unit, kelas II berkapasitas 3-5 orang per kamar, dan kelas III berkapasitas 4-6 orang per bilik bakal berubah.

Dengan sistem KRIS, maksimal bakal menjadi 4 tempat tidur dalam satu kamar. Pengurangan tempat tidur itu menjadi salah satu dari 12 kriteria nan kudu ditetapkan RS untuk melaksanakan penghapusan sistem kelas I-III.

Dante mengatakan pemerintah sudah mulai menguji coba penerapan KRIS di beberapa rumah sakit. Hasilnya; indeks kepuasan masyarakat tercatat meningkat setelah penerapan KRIS.

[Gambas:Video CNN]

"Jadi dari hasil uji coba tersebut juga membikin akibat indeks kepuasan masyarakat meningkat dan pendapatan RS tidak berkurang dengan menerapkan penerapan KRIS," tutur Dante waktu itu.

Adapun 12 kriteria akomodasi kelas rawat inap dengan sistem KRIS yaitu:

1. Komponen gedung nan digunakan tidak mempunyai tingkat porositas nan tinggi

2. Ventilasi udara memenuhi pertukaran udara pada ruang perawatan biasa minimal 6 (enam) kali pergantian udara per jam

3. Pencahayaan ruangan buatan mengikuti kriteria standar 250 lux untuk penerangan dan 50 lux untuk pencahayaan tidur

4. Kelengkapan tempat tidur berupa adanya 2 (dua) kotak kontak dan nurse call pada setiap tempat tidur

5. Adanya nakas per tempat tidur

(del/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com