Mendag dan Pertamina Patra Niaga Cek Isi LPG di SPBE di Tanjung Priok

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan didampingi oleh Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Tanjung Priok, Jakarta, baru-baru ini.

Adapun kunjungan ini menjadi tindak lanjut hasil pemeriksaan Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga mengenai pengawasan terhadap BDKT (Berat dalam Keadaan Terbungkus). Pemeriksaan itu dilakukan menggunakan sistem sampling.

Dari pengecekan ke SPBE di wilayah Jakarta Timur, Tangerang, Purwakarta dan Cimahi, ditemukan tabung-tabung nan isinya tak sesuai ketentuan di 11 SPBE.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengawasan dilakukan dalam rangka menjamin kesesuaian pelabelan dan kebenaran jumlah dalam transaksi perdagangan nan memberikan kepastian norma bagi masyarakat dan perlindungan kepads konsumen," kata Zulkifli.

Mars Ega Legowo menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Kementerian Perdagangan, Pertamina, dan Kementerian ESDM dalam upaya mengawasi pengedaran LPG. Terkait tabung-tabung nan isinya di bawah ketentuan, Mars Ega menjelaskan ada banyak aspek nan secara mekanis kudu dicek lebih lanjut, lantaran ada juga tabung-tabung nan berisi lebih dari 3 kg.

"Yang menjadi concern nan minus lantaran ada potensi merugikan. Kita kudu lihat, namanya produksi itu ada defectnya, berapa persen defect nan diizinkan, ini kudu kita perbaiki. Termasuk standar mana nan bakal kita pakai," kata Mars Ega.

Menurut Mars Ega, kudu ada standar dalam pengambilan sampel. Dirinya memastikan, pihaknya bakal memberi hukuman kepada SPBE nan terbukti menyalahi patokan dan merugikan masyarakat.

Sementara, Zulkifli Hasan menyatakan, pengawasan dilakukan untuk menjamin kesesuaian pelabelan dan kebenaran jumlah dalam transaksi perdagangan, sehingga ada kepastian norma bagi masyarakat dan perlindungan kepads konsumen.

Lebih jauh, Zulkifli meminta agar Kementrian ESDM meningkatkan pengawasan rutin di lapangan. Dirinya juga meminta Pertamina memberikan tindakan tegas kepada pengusaha SPBE nan melakukan kecurangan.

Mars Ega menambahkan, dalam upaya memastikan kualitas dan jumlah produk LPG sebelum ke konsumen, Pertamina Patra Niaga mewajibkan seluruh SPBE melakukan langkah Standar Operation Procedure (SOP) sebelum pengisian gas ke tabung.

SOP itu terdiri dari pengecekan kecermatan mesin pengisian sebelum dioperasikan, pengecekan kualitas produk dengan uji lab di Terminal LPG, serta melakukan pengecekan visual kondisi tabung sebelum pengisian.

Lalu, proses uji sampling mesin pengisian setiap awal dan pergantian shift, termasuk pemasangan seal karet jika tidak ada di tabung, dilanjutkan pemasangan tutup pengaman dan segel di tabung, diikuti pengecekan kebocoran pada tabung sebelum diangkut ke truk agen.

Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga menerapkan sistem audit bagi seluruh SPBE melalui Pertamina Way nan dilakukan oleh lembaga audit nan berkompeten dan independen. Elemen audit itu menjamin kualitas dan kuantitas, keahlian Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi peralatan dan fasilitas, aspek HSSE, hingga administrasi.

"Melalui Pertamina Way ini diharapkan seluruh SPBE dapat beraksi sesuai SOP nan ditetapkan," kata Mars Ega.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com