McDonald's Akui Sulit Tingkatkan Penjualan Imbas Agresi Israel di Gaza

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 01 Mei 2024 06:30 WIB

McDonald's nilai tak bakal ada peningkatan penjualan nan signifikan jika situasi tetap panas di Gaza dan boikot terus berlanjut. Ilustrasi McDonald's. McDonald's nilai tak bakal ada peningkatan penjualan nan signifikan jika situasi tetap panas di Gaza dan boikot terus berlanjut. (AFP/-)

Jakarta, CNN Indonesia --

McDonald's menilai tak bakal ada perubahan penjualan nan signifikan selama Israel tetap melakukan agresi ke Palestina. Mereka mengakui boikot betul-betul membebani penjualan dalam beberapa waktu terakhir.

Chief Executive McDonald's Chris Kempczinski melaporkan memang ada sedikit peningkatan untung kuartal pada Selasa (30/4). Namun, dia tak bisa memperkirakan periode penjualan bisa kembali normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memperkirakan tidak bakal ada peningkatan nan berfaedah sebagai dampaknya.... hingga perang selesai," kata Chris Kempczinski seperti diberitakan AFP, Rabu (1/5).

Penjualan McDonald's merosot setelah waralaba mereka di Israel pada Oktober 2023 mengumumkan telah memberikan ribuan makanan cuma-cuma kepada tentara Israel nan menyerang Palestina.

McDonald's menggambarkan akibat terbesar boikot terjadi di Timur Tengah, dan juga di negara-negara lain, seperti Malaysia dan Indonesia, serta beberapa wilayah Perancis nan populasi Muslimnya lebih tinggi.

[Gambas:Video CNN]

Jaringan restoran sigap saji besar ini mengalami penurunan penjualan serupa di "Pasar Berlisensi Pembangunan Internasional", nan mencakup pasar negara-negara berkembang.

"Dampak lanjutan perang di Timur Tengah lebih dari sekadar mengimbangi penjualan positif di Jepang, Amerika Latin, dan Eropa," kata McDonald's mengenai bagian tersebut.

Dampak boikot terhadap penjualan tetap terjadi meski waralaba di Kuwait dan Qatar mendeklarasikan janji memberikan support Gaza. Keduanya dikelola secara terpisah dari jaringan upaya Israel.

Sebagian besar restoran McDonald's di Timur Tengah dioperasikan berasas perjanjian waralaba di mana induk perusahaan tidak menginvestasikan modalnya, kata McDonald's dalam laporan sekuritasnya.

Dalam laporan itu, Mc Donald's juga mengungkapkan decara keseluruhan untung pada kuartal pertama naik tujuh persen menjadi US$1,9 miliar lantaran peningkatan pendapatan sebesar lima persen menjadi US$6,2 miliar.

Awal April 2024, McDonald's setuju mengakuisisi Alonyal, nan telah lebih dari 30 tahun membangun merek McDonald's di 225 restoran di Israel, dan mempekerjakan lebih dari 5.000 orang.

Langkah pembelian ini dilakukan usai raksasa sigap saji asal menyebut perang Israel-Hamas merugikan bisnisnya. Sebab, McDonald's menjadi sasaran boikot di beragam negara lantaran dituding mendukung Israel.

(AFP/chri)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com