Manajemen Sepatu Bata Blak-blakan soal Nasib Pabrik di Purwakarta

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 15 Mei 2024 14:27 WIB

Sepatu Bata akhirnya buka-bukaan soal nasib pabrik sepatunya di Purwakarta, Jawa Barat usai ditutup pada 30 April lalu. Sepatu Bata akhirnya buka-bukaan soal nasib pabrik sepatunya di Purwakarta, Jawa Barat usai ditutup pada 30 April silam. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Corporate Secretary PT Sepatu Bata Tbk Hatta Tutuko buka-bukaan soal nasib pabrik sepatunya di Purwakarta, Jawa Barat usai ditutup pada 30 April lalu.

Hatta menjelaskan pihaknya tak lagi memerlukan pabriknya di Purwakarta dalam jangka menengah. Maka itu, manajemen bakal mencari perusahaan lain nan dapat menggunakannya.

"Bata tidak memerlukan gedung besar ini dalam jangka menengah dan kami bakal mencari perusahaan lain nan dapat menggunakannya," jelas Hatta, Rabu (15/5), melansir detikfinance.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hatta menjelaskan pabrik Bata di Purwakarta didirikan pada 1990-an nan dioperasikan oleh Sepatu Bata. Sementara Bata sudah masuk ke Tanah Air sejak era Hindia Belanda, ialah 1931.

Pada masa itu, Sepatu Bata melakukan kerja sama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu nan beraksi di Tanjung Priok.

"Pabrik di Purwakarta dimulai pada tahun 90-an, nan merupakan usia nan berbeda untuk Bata dan Indonesia. Kemudian, Bata perlu membikin produk sendiri dan melakukan logistik sendiri," ungkapnya lebih lanjut.

Hatta menyebut saat ini Indonesia mempunyai banyak perusahaan logistik nan kuat sekaligus eksportir sepatu nan besar. Hal inilah nan menjadi argumen sepatu Bata tidak memerlukan pabrik tersebut.

"Saat ini Indonesia mempunyai banyak perusahaan logistik nan kuat dan merupakan eksportir sepatu nan besar," ujar Hatta lebih lanjut.

Sebelumnya, penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta berkapak pada nasib sekitar 233 orang karyawannya. Mereka hanya mendapatkan pesangon sebesar satu kali ketentuan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (PMTK).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Kabupaten Purwakarta Didi Garnadi mengatakan pihaknya menerima info dari manajemen mengenai kondisi sepatu Bata nan penjualannya turun. Sebelum menutup pabrik, manajemen telah melaporkan rencana penghentian produksi.

Hatta sempat mengatakan penghentian produksi dan penutupan operasional pabrik di Purwakarta dilakukan lantaran perusahaan merugi imbas menurunnya permintaan.

Ia menuturkan Bata telah melakukan beragam upaya selama empat tahun terakhir untuk mengatasi kerugian dan tantangan industri akibat pandemi covid. Di sisi lain, perubahan perilaku konsumen nan begitu sigap juga menjadi tantangan.

Namun, perusahaan tak merinci berapa kerugian nan diderita. Hatta hanya mengatakan kapabilitas produksi pabrik jauh melampaui keputusan nan bisa diperoleh secara berkepanjangan dari pemasok lokal di Tanah Air.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com