Lui Che Woo, Kecil Jualan Kacang Kini Jadi Raja Judi Berharta Rp182 T

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Bisnis gambling dan properti membawa beruntung bagi Lui Che Woo, salah satu orang terkaya di Hong Kong. Tumpukan hartanya berasal dari Galaxy Entertainment Group nan mengelola sejumlah kasino besar di Makau.

Selain itu, dia juga mendulang cuan dari upaya developer properti raksasa, di bawah bendera K. Wah International Holding.

Mengutip info Forbes, Jumat (17/5), Lui adalah konglomerat terkaya ke-7 di Hong Kong dan ke-181 dunia. Total hartanya mencapai US$11,4 miliar alias sekitar Rp182,01 triliun (asumsi kurs Rp15.966 per dolar AS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari beragam sumber, kerajaan upaya Lui tak dibangun dalam semalam.

Lahir di Jiangmen, China, pada 1929, Lui adalah anak pertama dari enam bersaudara di family kelas menengah.

Pada usia lima tahun, Lui diboyong oleh kedua orang tuanya ke Hong Kong nan saat itu dikuasai Inggris. Keputusan itu diambil untuk mencari kondusif di tengah perang nan berkecamuk di Negeri Tirai Bambu.

Namun, Perang Dunia II pecah. Pada 1941, Gubernur Hong Kong Mark Young menyerahkan Hong Kong kepada Kekaisaran Jepang nan condong mendiskriminasi orang China.

Imbasnya, ekonomi family Lui turun drastis. Bahkan, mengutip luiprize.org, Lui berbareng neneknya pernah menjadi pedagang asongan nan menjual kacang dan makanan ringan demi memperkuat hidup. Ia pun tak bisa menempuh pendidikan formal.

Namun, kesusahan tak membuatnya putus asa. Jika pun kudu menjadi penjual kacang, maka dia bakal melakukan dengan baik. Ia juga berterima kasih menjalankan upaya makanan lantaran keluarganya tidak kelaparan di tengah kelangkaan pangan nan terjadi jika itu.

"Bisnis ini melangkah cukup baik, jadi saya mulai berpikir, gimana langkah meningkatkan penjualan saya? Apa nan kudu saya lakukan agar saya dapat memberi makan dan menghidupi diri sendiri? Saya melanjutkan upaya makanan ringan saya sampai penyerahan Hong Kong kembali ke Inggris," ujar Lui dalam petikan wawancaranya dengan Billionaire Asia pada 2016 lalu.

Lalu, saat menginjak usia 20 tahun, Lui memutuskan untuk membeli upaya suku cadang mobil. Meski begitu, kondisi finansial nan terbatas membuatnya kudu mencicil pembayaran lima kali dalam setahun.

Di tangan Lui, upaya itu berkembang. Selama perang dengan Vietnam, Lui bekerja dengan Angkatan Darat AS, mengimpor suku cadang mobil dari Saigon kembali ke Hong Kong.

Setelah perang berakhir, Lui sempat melirik upaya pertambangan di Okinawa, Jepang, dan menjadi pemilik salah satu tambang terbesar di kota itu.

Pada 1955, Lui mendirikan K. Wah nan awalnya konsentrasi pada upaya bahan gedung di Hong Kong.

Namun, hatikecil tajam Lui memandang kesempatan nan lebih besar. Dengan keuletan, Lui pun mengembangkan K. Wah Group menjadi developer properti terkemuka.

Pada 1980-an, dia mengarahkan perhatiannya pada pengembangan hotel. Kemudian, pada 1990-an, Lui memperluas bisnisnya ke China Daratan dan sejumlah negara lain.

Kepiawaian Lui dalam berbisnis di Hong Kong tak luput dari perhatian Kerajaan Inggris. Pada 1982, Lui diangkat menjadi Anggota Ordo Kerajaan Inggris (MBE) oleh Ratu Elizabeth, serta diangkat sebagai pengadil perdamaian (JP) pada tahun1986.

Selanjutnya, pada 2002, Lui mulai merambah upaya intermezo dan kasino di Makau, nan saat itu mulai membuka diri untuk penanammodal asing, dengan mendirikan Galaxy Entertainment Group (GEG).

Perusahaan itu menjadi salah satu dari enam operator permainan di Makau nan bermaksud mengembangkan akomodasi perjalanan, rekreasi, belanja, pertemuan, konvensi, pameran, dan intermezo kelas dunia.

Saat ini Galaxy mengoperasikan tiga destinasi unggulan di Makau. Pertama Galaxy Macau™ di Cotai, salah satu resor destinasi terintegrasi terbesar di dunia.

Kedua, Broadway Macau™, sebuah destinasi intermezo dan kuliner terkenal nan unik. Ketiga, di Semenanjung, StarWorld Macau, properti premium pemenang penghargaan.

Tahun lalu, total pendapatan bersih GEG mencapai HK$35,7 miliar alias melesat 211 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Bersambung ke laman berikutnya..


Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com