CNN Indonesia
Rabu, 29 Mei 2024 19:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mau membikin bahan bakar pesawat alias avtur dari minyak jelantah.
Karena itu, Luhut turun tangan dengan memimpin Rapat Rancangan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Industri Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.
Ia pun menargetkan SAF bisa diluncurkan paling lambat September mendatang dalam aktivitas Bali International Air Show 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernahkah terpikirkan bahwa minyak jelantah alias used cooking oil dapat menjadi bahan bakar untuk industri aviasi alias penerbangan?" tulis Luhut di akun instagramnya @luhut.pandjaitan, Rabu (29/5).
SAF merupakan bahan bakar pesawat nan lebih ramah lingkungan nan dibuat dari campuran bahan bakar jet konvensional dan bahan pencampur berkelanjutan. Ada tujuh sumber utama bahan baku SAF, termasuk minyak goreng bekas.
Menurutnya, perihal itu sudah dilakukan di beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura.
Luhut menjelaskan pengembangan industri SAF krusial lantaran Indonesia diprediksi bakal menjadi pasar aviasi terbesar keempat di bumi dalam beberapa dasawarsa ke depan dengan dugaan kebutuhan bahan bakar mencapai 7.500 ton liter hingga 2030. Apalagi, Pertamina juga sudah melakukan uji coba tetap SAF untuk digunakan pada mesin jet CFM56-7B.
"Hal ini membuktikan bahwa produk mereka layak digunakan pada pesawat komersil," katanya.
Luhut mengatakan Indonesia mempunyai potensi pasokan satu juta liter minyak jelantah setiap tahun, di mana 95 persen diekspor ke beberapa negara.
Penjualan SAF baik secara domestik maupun ekspor, sambung Luhut, bakal menciptakan untung lebih dari Rp12 triliun per tahun.
[Gambas:Instagram]
Selain itu, pengembangan industri SAF juga bakal menjadi pintu masuk investasi kilang biofuel lebih lanjut dari swasta maupun BUMN.
SAF, katanya, menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon akibat aktivitas penerbangan. Berdasarkan beragam info dan kajian, Luhut menyimpulkan bahwa SAF adalah solusi paling efektif untuk mewujudkan masa depan penerbangan nan ramah lingkungan di Indonesia.
Luhut mengatakan SAF bukan hanya penemuan semata tetapi juga komitmen dalam upaya mengurangi emisi karbon global.
[Gambas:Video CNN]
(fby/pta)