Luhut Ingin Ubah Minyak Jelantah Jadi Avtur, Tiru Malaysia - Singapura

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ingin mengubah minyak jelantah menjadi bahan bakar pesawat alias avtur.

"Pernahkah terpikirkan bahwa minyak jelantah alias used cooking oil dapat menjadi bahan bakar untuk industri aviasi alias penerbangan? Hal ini rupanya sudah lumrah dilakukan di beberapa negara tetangga kita, seperti Malaysia dan Singapura," ujar Luhut dalam akun resmi IG @luhut.pandjaitan, Rabu (29/5).

Kemarin, Luhut turun tangan dengan memimpin Rapat Rancangan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Industri Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menargetkan SAF bisa diluncurkan paling lambat September mendatang dalam aktivitas Bali International Air Show 2024.

SAF merupakan bahan bakar pesawat nan lebih ramah lingkungan nan dibuat dari campuran bahan bakar jet konvensional dan bahan pencampur berkelanjutan. Ada tujuh sumber utama bahan baku SAF, termasuk minyak goreng bekas.

Menurut Luhut, pengembangan industri SAF krusial lantaran Indonesia diprediksi bakal menjadi pasar aviasi terbesar keempat di bumi dalam beberapa dasawarsa ke depan dengan dugaan kebutuhan bahan bakar mencapai 7.500 ton liter hingga 2030. Apalagi,Pertamina juga sudah melakukan uji coba tetap SAF untuk digunakan pada mesin jet CFM56-7B.

"Hal ini membuktikan bahwa produk mereka layak digunakan pada pesawat komersil," katanya.

Terlebih, Indonesia mempunyai potensi pasokan satu juta liter minyak jelantah setiap tahun, di mana 95 persen diekspor ke beberapa negara.

[Gambas:Instagram]

Penjualan SAF baik secara domestik maupun ekspor, sambung Luhut, bakal menciptakan untung lebih dari Rp12 triliun per tahun.

Selain itu, pengembangan industri SAF juga bakal menjadi pintu masuk investasi kilang biofuel lebih lanjut dari swasta maupun BUMN.

Lebih lanjut, menurut Luhut, SAF bisa menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon akibat aktivitas penerbangan. Berdasarkan beragam info dan kajian, Luhut menyimpulkan bahwa SAF adalah solusi paling efektif untuk mewujudkan masa depan penerbangan nan ramah lingkungan di Indonesia.

"Seiring meningkatnya aktivitas penerbangan, emisi karbon nan dihasilkan juga bakal terus bertambah. Oleh lantaran itu, intervensi untuk mengurangi emisi karbon menjadi penting," terangnya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com