Minggu, 19 Mei 2024Senin, 20 Mei 2024
SUMENEP: Festival Jaran Serek (kuda menari) menampilkan kreasi nan atraktif dan imajinatif dalam menampilkan tindakan kudanya, untuk menarik perhatian masyarakat.
Puluhan jaran serek nan mengikuti pagelaran ini menjadi pusat perhatian penduduk nan menyaksikan di sepanjang jalan mulai start di Lapangan Giling hingga finish di depan Labang Mesem Keraton Sumenep.
Wakil Bupati (Wabup) Sumenep Dewi Khalifah mengatakan, pemerintah wilayah melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) dan Paguyuban Jaran Serek melangsungkan festival, tujuannya membujuk semua komponen tidak melupakan seni dan budaya agar bersama-sama melestarikan dan mempertahankannya.
“Pemerintah dan komponen masyarakat membangun komitmen untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya itu, seiring kemajuan pengetahuan dan teknologi,” kata Wabup di sela-sela melepas jaran serek peserta festival, di Lapangan Giling, Minggu (19/05/2024).
Melalui aktivitas ini, sebagai media edukasi kepada generasi muda mengenai seni dan budaya leluhur masyarakat, sehingga menjadi motivasi untuk melestarikannya, baik dalam corak lomba, pagelaran termasuk pagelaran seni dan budaya nan lain.
Itu dilakukan lantaran di era modern saat ini, perubahan masyarakat tidak hanya pola pikirnya saja, melainkan juga tentang selera budaya dan seni mengalami perubahan.
”Jika kesenian dan kebudayaan kita tidak berinovasi dan berkreasi, jangan minta budaya dan seni masyarakat Sumenep bisa langgeng dan memperkuat di masa mendatang. Jadi perlu berinovasi dan berkarya untuk mempertahankan dan melestarikannya,” tegasnya.
Wakil Bupati mengharapkan, masyarakat untuk memikirkan generasi penerusnya, mengingat andaikan tidak ada regenerasi nan melestarikan seni budaya, tentu saja Jaran Serek punah dengan sendirinya.
“Ini salah satu tantangan berbareng jika semakin berkurang generasi muda nan melanjutkan kelebihan seni dan budaya Jaran Serek ini jelas tergerus perkembangan zaman,” tuturnya.
Sementara Kepala Disbudparpora menyatakan, Bupati mengungkapkan, pemerintah wilayah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan seni budaya warisan leluhur, termasuk Jaran Serek (kuda menari), sehingga perlu mendapat support seluruh komponen masyarakat.
“Kami berbareng Paguyuban Jaran Serek Kabupaten Sumenep menampilkan 60 ekor kuda (jaran) untuk mengikuti pagelaran ini,” pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep berbareng Paguyuban Jaran Serek Pandhige tidak hanya menampilkan Jaran Serek dan musik tradisional Saronen, tetapi juga musik Tong-tong nan merupakan salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WTB) Kabupaten Sumenep dan drumband.