Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Unit Ketawangrejo Kutoarjo di Jawa Tengah memberikan support penuh terhadap Suyanto, pengguna nan membudidayakan jambu kristal di Purworejo dengan merek Jambu Kristal Tanwidjie.
Yanto, panggilan Suyanto, nan berasal dari Munggangsari, Grabag, Purworejo menjabat sebagai Ketua Klaster Jambu Kristal Tanwidjie. Dirinya mengaku menyampaikan apresiasi terhadap support BRI melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) nan diterima pihaknya.
"Berkat KUR BRI, tanaman jambu nan dulu panennya bisa dihitung dengan jari, sekarang mencapai 700 pohon. Luasan tanahnya sendiri sekira 6.000-6.600 meter persegi," kata Yanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yanto menuturkan, awalnya dirinya mengolah tanah untuk komoditi beberapa jenis buah, seperti pepaya dan jambu. Pada 2018-2019, Yanto berbareng rekan-rekan seklaster nan berjumlah total 20 orang mengusulkan KUR BRI.
"Per orang mendapatkan Rp25 juta untuk diimplementasikan di tanah garapan masing-masing. Demikian pula untuk angsuran pengembalian, besarannya tergantung perorangan," lanjutnya.
Mendapatkan bekal dari BRI, Yanto pun memutuskan berfokus pada kebun jambu kristal. Menurutnya, KUR BRI membantunya mewujudkan cita-cita sebagai petani penghasil komoditi nan diminati masyarakat.
Kini, kebun Yanto bisa menghasilkan enam kuintal jambu kristal kualitas A nan dijual Rp11 ribu per kg, dan kualitas B nan dipasarkan Rp10 ribu per kg dalam sekali panen. Produk Jambu Kristal Tanwidjie pun ditunggu oleh supplier, reseller, sampai pasar lokal dan modern.
"Dari hasil pertanian nan tidak menentu, KUR membikin penghasilan lebih jelas. Apalagi jika kelak angsuran sudah lunas," kata Yanto.
Tak sampai di sana, support KUR BRI dan ketekunan Yanto membuatnya diundang sebagai perwakilan klaster regional di bazaar klaster Mantriku UMKM BRILiaN, Yogyakarta pada 2021.
"Jadi jika mau maju, termasuk mendapatkan permodalan, sebagai petani bisa mengandalkan KUR BRI. Dan untuk akses transaksi, aplikasi, serta hubungan perkreditan KUR sangat membantu, mudah direalisasikan," kata Yanto.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro Supari menyampaikan bahwa kebanyakan KUR BRI disalurkan kepada sektor produksi, dengan proporsi mencapai 55,95 persen.
"Secara umum, strategi upaya mikro BRI di tahun 2024 bakal konsentrasi pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank nan berkomitmen kepada UMKM telah mempunyai kerangka pemberdayaan nan dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," kata Supari.
Hingga saat ini, Perseroan dipastikan terus mengakselerasi penyaluran KUR kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Pada periode panjang Januari-April 2024, BRI menyalurkan KUR senilai Rp59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur, setara 36 persen dari sasaran penyaluran KUR nan dicanangkan pada 2024, ialah sebesar Rp165 triliun.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]