Kemenkeu Resmikan Desa Nglanggeran Sebagai Desa Keuangan

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meresmikan Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul,Yogyakarta sebagai Desa Keuangan pada Kamis (2/5).

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan bahwa Desa Nglanggeran merupakan desa pertama nan diresmikan sebagai Desa Keuangan.

"Saat ini memang namanya Desa-Keu, desa finansial pertama. Nanti ke depannya kita coba kembangkan lagi," ujar Luky di Pawon Purba dalam peresmian desa tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luky menjelaskan dari puluhan ribu desa nan ada di Indonesia, Desa Nglanggeran menjadi salah satu desa nan sukses dalam pembangunannya.

Menurutnya, Desa Nglanggeran mempunyai kombinasi dari segi agrikultur kakaonya nan telah mendunia dan juga dari segi wisata.

"Di mana kita sendiri memberdayakan industri kakao mulai dari pertanian, tetapi juga bisa jadi desa wisata nan bisa kita gali," imbuh dia.

Luky menyebut Desa Nglanggeran mendapat support dari Kemenkeu melalui biaya anggaran pendapatan dan shopping negara (APBN) melalui Dana Desa.

Sebagai informasi, Kemenkeu telah mengalokasikan biaya desa sebesar Rp813,47 juta pada 2024 untuk Desa Nglanggeran.

Direktur Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus, dan Keistimewaan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kemenkeu Jaka Sucipta menjelaskan hingga 18 April 2024, pemerintah telah merealisasikan penyaluran biaya desa ke Desa Nglanggeran sebesar Rp488,9 juta alias 60 persen dari pagu anggaran.

"Penyaluran biaya desa di Desa Ngalenggaran sebesar Rp488,9 juta, 60 persen dari pagu. Secara nominal naik 20,61 persen dan secara persentase penyaluran naik 17,26 persen dibandingkan tahun 2023," tutur Jaka dalam obrolan berbareng di Hotel Santika Gunung Kidul, Rabu (1/5).

Rincian penyaluran Dana Desa itu terdiri dari  nan tidak ditentukan penggunaannya sebesar Rp165,39 juta dan nan ditentukan penggunaanya sebesar Rp322,70 juta.

Desa Nglanggeran juga dikategorikan sebagai desa devisa. Pasalnya, wilayah tersebut mempunyai komoditas unggulan untuk diekspor, ialah kakao nan merupakan bahan dasar cokelat. Karenanya, Desa Nglanggeran juga kerap disebut sebagai Desa Kakao.

[Gambas:Video CNN]

Lebih lanjut, Luky pun menyampaikan DI Yogyakarta mendapatkan perlakuan unik dari pemerintah berupa biaya keistimewaan, nan juga disalurkan ke seluruh wilayah pendukung termasuk Desa Nglanggeran ini.

"Bagaimana Desa Nglanggeran ini mengelola dana-dana tersebut sehingga bisa menghasilkan desa nan seperti ini, desa nan kita anggap cukup baik, cukup sukses," kata Luky.

"Kamu juga tadi memandang desa nan cukup bagus tersebut untuk dijadikan percontohan, suksesor nan bisa dijadikan contoh alias direplikasi oleh desa-desa lain," sambungnya.

(del/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com